New York Akan Gunakan Pulau Kuburan Kosong untuk Makamkan Korban Corona

8 April 2020 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pulau Hart bekas lokasi penjara dan rumah sakit yang kini dipertimbangkan sebagai tempat pemakaman korban virus corona di New York, Amerika Serikat.  Foto: . REUTERS / Brendan Mcdermid
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pulau Hart bekas lokasi penjara dan rumah sakit yang kini dipertimbangkan sebagai tempat pemakaman korban virus corona di New York, Amerika Serikat. Foto: . REUTERS / Brendan Mcdermid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah kota New York mulai kewalahan menangani banyaknya jenazah korban virus corona. Mereka berencana untuk menguburkan mayat-mayat tersebut secara massal di sebuah pulau kosong yang telah lama jadi pekuburan tak bernisan.
ADVERTISEMENT
Beberapa rumah pemakaman mengaku kerepotan menghadapi derasnya jenazah yang masuk. Dalam video yang diunggah di Facebook, terlihat jenazah-jenazah korban corona yang telah dikafani berserakan di berbagai ruangan rumah pemakaman Muslim.
Pat Marmo, pemilik lima rumah pemakaman di New York, mengaku kesulitan memenuhi permintaan pemakaman di saat seperti ini. Beberapa rumah pemakaman bahkan menolak beberapa keluarga yang ingin memakamkan famili mereka.
Kepada AFP, Marmo mengatakan situasi ini mirip ketika serangan teroris 9/11. "Hampir seperti 9/11, sibuk terus dari hari ke hari," kata Marmo.
Petugas medis membawa jenazah yang akan dipindahkan ke kamar mayat di rumah sakit Sakit Wyckoff di Borough of Brooklyn, New York. Foto: AFP/Bryan R. Smith
Mayat harus segera dimakamkan karena beberapa rumah pemakaman tak memiliki ruang pendingin. Kamar mayat kota juga penuh. Pemerintah sampai harus menggunakan truk berpendingin untuk menyimpan jenazah.
Pekuburan juga mulai penuh. Muncul rumor pemerintah kota akan menggunakan taman sebagai pemakaman. Namun hal ini dibantah. Wali kota New York Bill de Blasio mengatakan, mereka berencana menggunakan Pulau Hart untuk memakamkan jenazah sementara.
ADVERTISEMENT
"Kami akan menggunakan pemakaman sementara, jadi kami bisa mengurusnya dengan setiap keluarga kemudian. Jelas, tempat yang telah digunakan dalam sejarah adalah Pulau Hart," kata Blasio.
Suasana Pulau Hart bekas lokasi penjara dan rumah sakit yang kini dipertimbangkan sebagai tempat pemakaman korban virus corona di New York, Amerika Serikat. Foto: . REUTERS / Brendan Mcdermid
Pulau Hart yang terletak di sebelah utara Bronx memiliki panjang 1,6 kilometer dan lebat 0,53 kilometer. Pulau ini sejak 1881 digunakan sebagai kuburan massal untuk mengubur mayat yang tidak teridentifikasi, tidak diakui oleh keluarganya, atau untuk keluarga yang tidak mampu membayar biaya pemakaman.
Tidak ada kuburan pribadi dan batu nisan di pulau ini. Ketika seseorang meninggal, mereka akan dimasukkan ke dalam peti sederhana dan dikuburkan begitu saja, disatukan dengan mayat-mayat lainnya.
Setiap tahunnya, diperkirakan ada 1.500 mayat yang dikubur di Pulau Hart. Hingga saat ini, sekitar 1 juta warga New York dimakamkan di pulau yang hanya bisa dijangkau dengan feri ini. Pemakaman di pulau ini biasanya dilakukan oleh para narapidana.
Suasana Pulau Hart bekas lokasi penjara dan rumah sakit yang kini dipertimbangkan sebagai tempat pemakaman korban virus corona di New York, Amerika Serikat. Foto: . REUTERS / Brendan Mcdermid
New York menjadi negara bagian terparah yang didera COVID-19 di Amerika Serikat. Dalam sehari pada Senin lalu, ada 731 kematian akibat COVID-19, menjadikannya total 5.489.
ADVERTISEMENT
Di waktu yang sama, tercatat ada kenaikan 656 kasus positif virus corona di New York. Sehingga jumlah positif COVID-19 di New York mencapai 138.836 kasus. Di AS sendiri ada lebih dari 400 ribu penderita corona, angka kematian total hampir 13 ribu orang.
=================
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!