New York Lockdown, Tunawisma Sementara Tinggal di Stasiun Kereta Bawah Tanah

30 April 2020 6:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang tunawisma tidur di kereta bawah tanah, New York, Rabu (29/4).  Foto: AFP/Angela Weiss
zoom-in-whitePerbesar
Seorang tunawisma tidur di kereta bawah tanah, New York, Rabu (29/4). Foto: AFP/Angela Weiss
ADVERTISEMENT
New York menghadapi tantangan lain dalam menangani virus corona. Kali ini, pemerintah setempat harus mengambil tindakan terhadap lonjakan tunawisma yang tidur di kereta bawah tanah yang kosong.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, sejumlah foto dan video menunjukkan para tunawisma mencari tempat tinggal sementara di stasiun bawah tanah Big Apple. Foto dan video mereka tersebar di media sosial dan memicu kemarahan.
"Gerbong-gerbong menjadi kotor, menjijikkan, para tunawisma ada di sana dengan semua barang-barang mereka," kata Gubernur Andrew Cuomo, meratapi "kerusakan" di sana.
Seorang tunawisma mencuci tangan di kereta bawah tanah, New York, Rabu (29/4). Foto: AFP/Angela Weiss
Cuomo pun memerintahkan Otoritas Transportasi Metropolitan, badan independen yang mengoperasikan kereta bawah tanah, untuk membuat rencana menggosok kereta setiap hari.
"Setiap pekerja yang datang dan naik kereta harus tahu bahwa kereta tersebut telah didesinfeksi malam sebelumnya," tuturnya.
"Kereta harus bersih," tegasnya kepada wartawan. Di sisi lain, ia juga menyebut tunawisma harus bisa mendapatkan layanan yang mereka butuhkan.
Seorang tunawisma tidur di kereta bawah tanah, New York, Rabu (29/4). Foto: AFP/Angela Weiss
Pemberlakuan lockdown di New York yang diterapkan pada pertengahan Maret mengakibatkan penurunan pengguna kendaraan sebanyak 90 persen. Situasi ini membuat banyak orang tidur di jalanan yang sepi.
ADVERTISEMENT
Tabloid The New York Post pada Selasa (28/4) menerbitkan cuplikan video yang menunjukkan sejumlah orang tidur di bangku di berbagai gerbong dalam satu kereta. Tumpukan kotak, tas, dan koper berada di sebelah mereka.
"Saya harus mengerjakan ini. Tidak masuk akal," kata konduktor bernama Torry Chalmers.
Foto-foto yang hampir sama juga diterbitkan oleh tabloid Daily News.
Garis peringatan terlihat di kereta bawah tanah, New York, Rabu (29/4). Foto: AFP/Angela Weiss
Dalam sebuah kolom yang diterbitkan di New York Post, penjabat presiden MTA meminta Wali Kota Bill de Blasio untuk tidak membiarkan bawah tanah menjadi tempat tinggal bagi tunawisma.
De Blasio mengumumkan proposal minggu ini untuk menutup 10 stasiun antara tengah malam dan pukul 05.00 agar gerbong dibersihkan dan polisi mengosongkan stasiun dari tunawisma.
ADVERTISEMENT
Hal itu juga akan memungkinkan para pekerja membantu memindahkan para tunawisma ke tempat penampungan. Namun, kepadatan di tempat penampungan kota menimbulkan kekhawatiran COVID-19 dapat menyebar di sana.
Tak sedikit juga pengguna media sosial yang bersimpati kepada para tunawisma. Menurutnya, mereka terpaksa pergi ke bawah tana karena kurangnya pilihan.
==========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.