Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin

Ngabalin Siap Beri Keterangan soal Edhy Prabowo Jika Diminta KPK

25 November 2020 17:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (28/08/2018). Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (28/08/2018). Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin ikut dalam rombongan Menteri KP Edhy Prabowo ke AS dan kemudian di-OTT KPK. Meskipun, Ngabalin tidak termasuk yang diamankan oleh KPK.
ADVERTISEMENT
Ngabalin mengaku siap memberikan keterangan ke KPK jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Tapi sebagai warga negara yang baik untuk kepentingan pemeriksaan KPK ya tidak boleh tidak. Kita mesti datang untuk memberikan keterangan. KPK kan menjalankan tugas negara," kata Ngabalin kepada wartawan, Rabu (25/11).
Ngabalin juga menjelaskan bahwa ia tak ditangkap oleh KPK saat mengamankan Edhy Prabowo. Ia kebetulan saja ikut rombongan Edhy Prabowo.
Lebih lanjut, Ngabalin percaya bahwa KPK melakukan penangkapan berdasarkan data-data yang valid.
Menteri KKP Edhy Prabowo menghadiri Marine and Fisheries Business Invesment Forum (MFBIF), Jumat (13/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"KPK itu kan punya data, punya dokumen sementara. Kan KPK perlu melakukan klarifikasi, memeriksa data yang mereka dapatkan. Bang Ali kan bukan pejabat pembuat komitmen, bukan pejabat pengguna anggaran," ujarnya.
"Tapi saya tahu apa yang mereka lakukan luar biasa baik. Sehingga KPK punya data, itu sudah data. Sehingga yang beliau cari, orang-orang cari kan mungkin Pak Menterinya. Sehingga data-data itu yang diperlukan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Edhy Prabowo ditangkap KPK setiba di Bandara Soetta, Rabu (25/11) dini hari sepulang kunjungan kerja dari Hawaii, Amerika Serikat. Ada 12 orang yang masuk rombongan Edhy Prabowo. Namun hanya 9 yang dibawa ke Gedung KPK untuk diperiksa.
Dalam rombongan itu termasuk istri Edhy, Iis Rosita Dewi, Dirjen Budidaya KKP Slamet Soebjakto, hingga anggota DPR dari F-Gerindra Mohamad Hekal.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten