Novel Baswedan Bicara soal Dugaan Kelompok Kendalikan Judi-Narkoba di Kepolisian

27 Agustus 2022 19:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan pegawai KPK Novel Baswedan berada didalam lift usai menghadiri sidang perdana gugatan dengan agenda pemeriksaan persiapan di PTUN Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mantan pegawai KPK Novel Baswedan berada didalam lift usai menghadiri sidang perdana gugatan dengan agenda pemeriksaan persiapan di PTUN Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Novel Baswedan menyinggung soal dugaan adanya kelompok tertentu di kepolisian yang diduga mengendalikan bisnis perjudian dan narkoba. Hal itu disampaikan Novel dalam diskusi virtual yang IM57+ Institut bertajuk Masa Depan Reformasi Lembaga Penegak Hukum, Sabtu (27/8).
ADVERTISEMENT
“Dari segala fenomena yang terjadi belakangan ini begitu juga terkait dengan pemberitaan-pemberitaan terkait dengan kepolisian contohnya, yang sekarang sedang dilihat bahwa ada dugaan terkait dengan kelompok tertentu yang mengendalikan perjudian atau narkoba dan lain-lain,” kata Novel.
Hal tersebut disinggung Novel berkaitan dengan korupsi di sektor penegakan hukum. Sebab, kata dia, korupsi di sektor penegakan hukum sangat berbahaya.
Hukum bisa digunakan kelompok tertentu untuk kepentingan politik, kepentingan bisnis, dan mereka tak kunjung tersentuh oleh hukum.
“Dalam pemahaman ini tentunya kita bisa melihat awal mula terjadinya perbuatan itu adalah ketika penegak hukum yang diberikan mandat, kewenangan dan kekuasaan oleh negara, melalui perundang-undangan kemudian memanfaatkan atau menjual hal itu dengan menerima sesuatu, tentunya itu dalam perspektif tindak pidana korupsi,” kata Novel.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa melihat bahwa yang saya jelaskan tadi dari awal adalah praktek korupsi di sektor penegakan hukum,” tambahnya.
Menurutnya, fenomena kelompok yang mengendalikan perjudian tapi tak kunjung tersentuh hukum adalah fenomena gunung es. Korupsi penegak hukum ini lebih berbahaya bagi kepentingan bangsa.
“Korupsi lembaga penegak hukum dan saya yakin itu hanya fenomena gunung es yang di bawahnya tentu akan lebih besar, dan jauh lebih berbahaya,” kata Novel.
“Dan saya yakin itu tidak terjadi di kepolisian saja dan saya yakin di institusi penegakan hukum lainnya juga terjadi masalah yang kurang lebih seperti itu,” tambahnya.
Korupsi dan penyalahgunaan wewenang penegakan hukum itu kemudian dianggap bakal menimbulkan permasalahan yang begitu besar. Ketika hal tersebut dilihat dari sudut pandang kepentingan masyarakat, kepentingan bangsa dan negara sangat dirugikan.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa lihat bahwa penegakan hukum ketika kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu, contohnya sebagaimana kita sering mendengar di media-media massa bahwa ada saja pihak-pihak tertentu yang kemudian bisa melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum dan tidak tersentuh oleh hukum,” ungkap Novel.
Ilustrasi petugas kepolisian menggiring tersangka narkoba. Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Eks penyidik KPK itu mengungkapkan, sering terjadi bentuk-bentuk kejahatan yang luar biasa di sektor penegakan hukum, dan itu sangat membahayakan bagi kepentingan masyarakat. Merugikan bangsa dan negara.
Korupsi penegakan yang dicontohkan Novel salah satunya terkait regulasi ekspor-impor yang berkaitan dengan kedaulatan bangsa. “Itu, kan, masalah kedaulatan, bagaimana praktik yang terjadi mengenai hal itu banyak atau masih banyak,” jelas Novel.
“Belum lagi ketika kejahatan-kejahatan tersebut terkait dengan barang-barang yang terlarang, seperti narkoba dan lain-lain,’ tambahnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Novel berharap KPK saat ini memainkan perannya dalam pengawalan atau pengawasan terkait praktik korupsi di sektor penegakan hukum.
Apabila hukum dikuasai kelompok-kelompok tertentu, atau mafia-mafia hukum, maka perbaikan ekonomi juga akan terdampak. Perbaikan ekonomi juga akan sulit ketika kebocoran ada dimana-mana.
Oleh karena itu, ia mengimbau KPK dan semua pihak untuk terus menyuarakan agar perbaikan di sektor penegakan hukum ini dilakukan dengan sungguh-sungguh. Bagi Novel, sektor paling krusial setelah sektor ekonomi adalah penegakan hukum.