news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Novel Baswedan: IPK Terjun Bebas karena Revisi UU KPK & Pimpinan Ugal-ugalan

1 Februari 2023 14:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik nonaktif KPK Novel Baswedan mengikuti aksi anti korupsi di Jakarta, Rabu (15/9/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik nonaktif KPK Novel Baswedan mengikuti aksi anti korupsi di Jakarta, Rabu (15/9/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Novel Baswedan turut menyoroti soal Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2022 yang anjlok 4 poin dari tahun sebelumnya. IPK Indonesia 2022 hanya 34 poin.
ADVERTISEMENT
Novel yang saat ini tergabung dalam Satgassus Polri mengatakan, faktor terbesar anjloknya IPK karena kebijakan terkait revisi UU KPK. Selain itu, juga karena kepemimpinan KPK saat ini.
"Faktor terbesar IPK Indonesia terjun bebas, tahun 2019: 40 (poin), sekarang 2022: 34 (poin), karena Revisi UU KPK dan Pimpinan KPK yang ugal-ugalan," kata Novel yang pernah menjadi Kasatgas Penyidik KPK di akun Twitternya, Rabu (1/2).
Novel menyebut, kondisi tersebut pun tertolong karena tahun lalu pemerintah membuat kebijakan kemudahan bisnis.
Hal senada disampaikan oleh eks pegawai KPK lain, Aulia Posteria Dia mengatakan, sejak revisi UU KPK dan terpilihnya Firli Bahuri dkk menjadi pimpinan, IPK Indonesia turun.
"Sejak revisi UU KPK dan terpilihnya Firli cs jadi pimpinan @KPK_RI pada akhir tahun 2019, IPK Indonesia jeblok ga karuan," kata dia di Twitter.
ADVERTISEMENT
"Kekhawatiran mahasiswa dan rakyat saat aksi #ReformasiDikorupsi terbukti. Negara ini makin rusak dan korup," sambungnya.
Indikator Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia Tahun 2021-2022. Foto: Dok. Transparency International Indonesia
Dia membeberkan skor IPK sejak 2019. Pada tahun tersebut, IPK ada pada poin 40. Di tahun 2020 menjadi 37, 2021 menjadi 38 dan 2022 menjadi 34.
Sementara, eks Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap, mengomentari pernyataan Deputi Pencegahan Pahala Nainggolan saat mendapat kabar IPK Indonesia di 34 poin. Pahala, dalam acara Transparency International Indonesia (TII), menyatakan kaget dengan IPK tersebut.
Menurut Yudi, sejatinya Pahala bisa memprediksi karena ia merupakan orang yang berada di dalam KPK.
"Kenapa kaget Pak? sebagai pejabat dan masih orang dalam KPK dikau bisa prediksilah kaya gini akan terjadi antara lain karena revisi UU KPK saat ini, penurunan kepercayaan publik kepada KPK dari berbagai survei, TWK 57 pegawai KPK, pimpinan KPK kena etik dewas dll," ungkap Yudi.
Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022. Foto: Dok. Transparency International Indonesia
IPK RI tahun 2022 angkanya yakni 34 poin. Turun 4 poin dari 2021. IPK ini digunakan untuk mengukur persepsi korupsi oleh masyarakat. Indonesia menempati posisi 110 dari 180 negara di dunia.
ADVERTISEMENT