Novel: Penyerangan Dilakukan Terorganisir, Pelaku Bukan Cuma 2
ADVERTISEMENT
Penyidik senior KPK Novel Baswedan menyebut kasus penyerangan terhadapnya pada April 2017 lalu tersistematis dan terorganisir. Hal itu Novel Baswedan katakan usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/1).
ADVERTISEMENT
“Beberapa bertanya kepada saya apakah yakin ke pelaku itu, tentu saya enggak bisa lebih jauh bicara soal itu, karena proses penyidikan berjalan, kita harus hormati, walaupun penyidikannya jangan sampai kemudian hanya menutup atau tidak membuka fakta bahwa penyerangan ini adalah serangan yang sistematis dan terorganisir,” ucap Novel di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/1).
Novel Baswedan mengatakan, tak menutup kemungkinan pelaku teror terhadapnya lebih dari dua orang. Menurutnya, ada pihak lain yang ikut terlibat dalam kasus penyiraman air keras ke wajahnya itu.
“Ini adalah serangan yang sistematis dan terorganisir, ini juga telah dilakukan investigasi Komnas HAM sebelumnya tentunya hal itu sebetulnya bisa kita lihat bahwa dengan istilah sistematis dan terorganisir berarti pelakunya bukan cuma dua,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Tentunya ada orang orang lain,” sambungnya.
Saat ini, polisi telah menangkap dan menahan 2 tersangka penyerangan terhadap Novel Baswedan. Mereka adalah polisi aktif berinisial RM dan RB.
Mereka ditangkap di Cimanggis, Depok, pada Kamis, 26 Desember 2019. Salah seorang tersangka, RB, mengaku menyerang Novel Baswedan karena alasan ketidaksukaan dan menganggap penyidik KPK itu sebagai pengkhianat.
Hingga kini, Polri belum menyampaikan hasil pemeriksaan dari kedua tersangka tersebut, khususnya terkait siapa aktor dibalik penyerangan terhadap Novel Baswedan.