Ojol Relawan Vaksin Corona: Setidaknya Kalau Meninggal, Saya Pernah Bantu Warga
ADVERTISEMENT
Fadli Barjadi adalah salah seorang dari 1.620 relawan yang dibutuhkan untuk uji vaksin corona buatan Sinovac. Ia termasuk salah satu relawan yang disuntik vaksin pada uji coba tahap pertama yang digelar Selasa (11/8).
ADVERTISEMENT
Fadli memiliki tujuan mulia. Ia ingin berkontribusi terhadap usaha pemerintah dalam menghentikan penyebaran virus ini. Bahkan, ia ikhlas jika nyawa menjadi bayaran apabila vaksin ini gagal.
Sebelum mendaftarkan jadi relawan vaksin coron a, Fadli merasakan hal yang dirasakan semua orang. Pandemi COVID-19 menghantam dapurnya secara signifikan. Pendapatannya merosot selama 3 bulan pandemi.
Ia yang bekerja sebagai driver ojek online terkena dampaknya.
"Setelah ada COVID-19 masuk itu kerasa banget. Pernah 1 hari pagi sampai sore cuma dapat Rp 25 ribu, itu bensin, saya bingung mau pulang cuma bawa Rp 5 ribu," kata Fadli.
ADVERTISEMENT
"Jadi kerasa banget, ke rumah itu jadi saya ngerasa tidak berguna, suami dari pagi sampai sore cuma bawa Rp 5 ribu, beli beras sekilo aja tidak cukup, anak minta jajan saya tidak punya sepeser pun," lanjut ayah tiga anak ini.
Fadli juga sempat dilanda kebingungan, pada bulan puasa lalu, ia membutuhkan biaya tak sedikit untuk kelahiran anaknya. Tetapi, semua itu sudah bisa dilalui. Fadil pun sempat mengungkapkan kekesalannya kepada kondisi ini, yang ia tujukan kepada virus yang tak kasat mata.
"Sangat sedihlah, kalau misalnya corona bentuknya orang, ya udah disamperin maunya apa," kata Fadli.
Namun ia merasa optimistis vaksin Sinovac ini akan bisa digunakan masyarakat. Sebab menurutnya, efek samping yang ia rasakan hanya sedikit pusing dan tidak sampai demam.