Operasi Zebra Candi 2023 Diberlakukan di Jateng

4 September 2023 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apel Operasi Zebra Candi 2023 di Mapolda Jateng. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Apel Operasi Zebra Candi 2023 di Mapolda Jateng. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Operasi Zebra Candi 2023 resmi dilaksanakan di seluruh wilayah hukum Polda Jateng mulai Senin (4/9) hingga Minggu (17/9). Ada sembilan pelanggaran lalu lintas yang akan ditindak.
ADVERTISEMENT
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Agus Suryo Nugroho, mengatakan sembilan pelanggaran itu yakni pengendara yang terindikasi narkoba, pengendara yang tidak memakai sabuk pengaman, pemotor tidak pakai helm, hingga yang melawan arus.
"Kemudian pengendara masih di bawah umur, melanggar marka dan APILL (lampu merah). Kemudian pengguna jalan yang lawan arus. Termasuk pelanggaran cenglu, tahu kan? Gonceng telu (naik motor bertiga). Kemudian penegakan hukum khusus balap liar, knalpot tidak standar, brong," ujar Suryo di Polda Jateng, Senin (4/9).
Ia menjelaskan, polisi akan tetap mengupayakan tindakan preemtif, preventif dan humanis. Namun, Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik dan tilang manual tetap akan dilakukan
"Tilang manual untuk pelanggaran tertentu," kata dia.
Agus juga menyebut, ada 3 jenis kamera ETLE di Jawa Tengah. Mulai, dari ETLE statis, ETLE handled seperti ponsel milik polisi, dan ETLE drone yang akan kembali diluncurkan bulan September ini.
ADVERTISEMENT
"ETLE statis ada 42 di simpang jalan. Kedua, ETLE handled ada 820. Kemudian ETLE drone, bulan September akan luncurkan pada operasi ini," sebut Agus.
Dia berharap, digelarnya operasi Zebra Candi ini dapat mengurangi pelanggaran di jalan raya dan menurunkan angka kecelakaan. Sekaligus, meningkatkan kepercayaan masyarakat ke polisi.
"Ada target, menurunkan angka pelanggaran, itu yang pertama, yang kedua bagaimana kita bisa menurunkan peristiwa kecelakaan dan yang ketiga bagaimana kita meningkatkan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas demi keselamatan. Dan yang keempat adalah menciptakan trust publik terhadap Polri melalui tindakan preventif, preemtif, dan humanis," kata Suryo.