Orang dengan Gangguan Jiwa Penebas Kepala 2 Bocah di Sulsel Pernah Dirawat di RS

15 Juni 2020 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basri, penebas kepala dua bocah di Luwu Utara saat diamankan di Polres Luwu Utara. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Basri, penebas kepala dua bocah di Luwu Utara saat diamankan di Polres Luwu Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dua leher bocah warga Desa Sumilin, Kecamatan Masambam, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan ditebas hingga putus oleh Basri (30). Basri tak lain adalah saudara dari dua bocah itu.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Masamba Luwu Utara, Iptu Budi Amin mengatakan, Basri mempunyai riwayat gangguan kejiwaan. Basri pernah dirawat di Rumah Sakit (RS)Jiwa Dadi Makassar pada tahun 2013. Basri dirawat selama 5 tahun hingga 2018, kemudian dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit.
"Dia pernah masuk di rumah sakit Dadi, tahun 2013. Kurang lebih selama setahun dirawat, dia kemudian dinyatakan sembuh, sehingga pulang ke Desa Sumilin lagi," kata Budi, Senin (15/6)
Selama dinyatakan sembuh, Basri sudah kerap bergaul dengan masyarakat sekitar. Bahkan beberapa kegiatan pun sudah dihadiri. Sebelum Basri menghabisi nyawa kedua bocah itu, malam harinya, ia sempat menghadiri acara tausiah warga yang meninggal dekat rumahnya itu.
Namun pada saat itu, tingkah laku Basri sudah kembali terlihat aneh. Dia hanya diam dan tak seperti biasanya lagi. Tapi warga tak menaruh curiga karena selama dinyatakan sembuh, Basri tidak pernah berbuat macam-macam.
ADVERTISEMENT
"Sehari sebelum kejadian (malam), dia sempat mengikuti acara tausiah warga di kampungnya. Sempat makan bersama dengan masyarakat, tapi pada saat itu, pelaku memang sudah diam-diam, perilakunya agak terlihat tidak waras lagi," ucapnya.
Keesokan paginya, Minggu 14 Juni 2020, saat bangun tidur, Basri langsung duduk-duduk di teras rumahnya sambil memegang parang.
Setiap melihat warga yang melintas, Basri langsung mengejar sembari mengacungkan parang. Saat warga yang dikejar itu berhasil menyelamatkan diri dan di luar jangkauan, Basri kembali ke rumah.
Kemudian, Basri terus berdiri di depan halaman rumahnya itu sambil bawa parang. Dan seketika ada warga bernama Ramlan, 37 tahun, melintas mengendarai sepeda motor, Basri ini langsung memaranginya pada bagian telinga dan kakinya. Beruntung saja, Ramlan masih sempat menyelamatkan diri dan kabur dari pelaku.
ADVERTISEMENT
"Awalnya, dia kejar warga dengan parang, tapi tidak didapat. Kemudian, ada pemotor melintas langsung kembali diparangi dan mengenai kaki dan telinga," ujar Budi.
Budi mengatakan usai menyerang pengemudi motor itu, Basri kemudian seperti orang linglung sembari membawa parang berjalan-jalan di lingkungan sekitar. Pada saat itu, karena kondisi masih pagi, tidak ada orang yang memperhatikan Basri.
Budi mengatakan orang tua Basri juga tidak memperhatikan tingkah anaknya itu karena sedang sibuk di dalam rumah. Budi tak menjelaskan apa yang sedang dilakukan orang tua Basri pada saat itu.
Namun, tiba-tiba Budi menuju ke sebuah rumah saudaranya yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari rumahnya itu. Di sana, dua bocah berinisial I dan S sedang bermain.
ADVERTISEMENT
Basri kemudian dengan enteng langsung menebas dua leher bocah yang ternyata adalah saudara sepupu dan keponakannya itu.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.