Orang Tua Keluhkan Akreditasi di PPDB DKI Jalur Prestasi: Mau Masuk IPA Hopeless

2 Juli 2020 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pendaftaran PPDB di SMP Negeri 1 Jakarta, Senin (24/6). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pendaftaran PPDB di SMP Negeri 1 Jakarta, Senin (24/6). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini proses pendaftaran peserta didik baru (PPDB) DKI memasuki tahap pendaftaran jalur prestasi. Tak berbeda dengan jalur zonasi, nyatanya jalur prestasi juga menuai keluhan orang tua murid.
ADVERTISEMENT
Misalnya Ratu, salah seorang wali murid. Dia mengeluhkan nilai anaknya yang harus turun setelah dikalikan dengan nilai akreditasi sekolahnya.
"Hari ini yang terjadi walaupun nilai anak saya tinggi, tapi kan tetap harus dikali dengan akreditasi sekolah. Di mana akreditasi sekolah itu kita paham sekolah negeri enggak mungkin ada yang di atas 94. Paling maksimal. Sekelas 216 SMP 1 itu grade-nya 94, 95 sama dengan sekolah anak saya. Artinya agak sulit di jalur prestasi," ujar Ratu saat dihubungi kumparan, Kamis (2/7).
Siswa mendaftar seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menggunakan komputer di SMAN 1 Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menurutnya, jika dibanding dengan sebagian sekolah swasta, maka nilai akreditasi sekolah negeri di Jakarta akan merosot. Hal ini akhirnya menurunkan kesempatan anak masuk sekolah negeri akibat unsur akreditasi sekolah.
"Ditambah dengan kuota yang ada di sekolahnya. Itu saya lihat di salah satu SMA tujuan anak saya itu cuma 14 kursi. Kisaran belasan sampai puluhan, dan itu diperebutkan banyak yang akreditasi sekolahnya itu mungkin bisa sampai 100," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"SMP SMP swasta Kristen itu ada yang akreditasinya sampai 100. Dan kalau boleh ngomong akreditasi sekolah itu kan enggak ada hubungannya dengan prestasi anak. Logikanya prestasi sekolah sebenarnya fasilitas yang dinilai," lanjutnya.
Akibat unsur akreditasi sekolah tersebut, kini Ratu, memilih untuk mendaftarkan anaknya di SMK. Padahal, anaknya ingin bersekolah di SMA dan masuk ke jalur IPA. Namun harus rela pupus karena tak kunjung diterima di sekolah negeri.
"Sampai akhirnya anak saya yang mau masuk IPA hopeless. Akhirnya enggak mau ini itu, akhirnya saya rayu yang penting masuk negeri dulu nak, karena saya sudah berikan formulir swasta juga dia tetep enggak mau. Aku enggak mau sekolah kalau enggak negeri," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dia pun berharap anaknya bisa diterima di SMK negeri. Walaupun sebenarnya SMK tak menjadi tujuan utamanya.
"Belum dapat sekolah dan saya bilang masuk aja sekolah manapun dan akhirnya berubah haluan nih SMK. Dari SMA berubah haluan jadi SMK. Mudah-mudahan nyangkut kan ada sampai besok," ungkapnya.
Dalam simulasi yang dipublikasi Disdik DKI melalui Instagram resminya, dijelaskan dalam PPDB jalur prestasi akademik, nilai rapor akan dikali dengan akreditasi sekolah. Adapun nilai rapor yang digunakan yakni 5 semester terakhir.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.