Orang Tua Sakit dan Meninggal Akibat COVID-19, Anak-anak di India Telantar

6 Mei 2021 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak mengenakan masker berdiri di depan mural bergambar ajakan menggunakan masker di New Delhi, India. Foto: Sajjad Hussain/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak mengenakan masker berdiri di depan mural bergambar ajakan menggunakan masker di New Delhi, India. Foto: Sajjad Hussain/AFP
ADVERTISEMENT
Situasi corona di India, yang masih belum menunjukkan tanda-tanda berlalu, semakin menyayat hati. Karena banyaknya orang tua yang sakit parah atau meninggal akibat COVID-19, sejumlah anak-anak telantar tanpa ada yang mengurus.
ADVERTISEMENT
Bachpan Bachao Andolan (BBA), sebuah kelompok aktivis hak asasi anak, menemukan dua bocah berusia 6 dan 8 tahun yang kedua orang tuanya tengah sakit parah akibat COVID-19.
Kedua bocah tersebut bahkan belum makan selama berhari-hari.
Kedua bocah yang ditemukan di kota kecil di kawasan terpencil India hanyalah sedikit dari banyaknya anak-anak yang harus mengalami nasib serupa.
“Karena angka kematian meningkat, krisis yang dihadapi adalah anak-anak kehilangan orang tuanya, atau walinya dirawat di rumah sakit, dan tak ada seorang pun yang mengurus mereka,” ujar Dhananjay Tingal, Direktur Eksekutif BBA, seperti dikutip dari Reuters.
Warga di beberapa wilayah di India juga masih memiliki stigma buruk terhadap mereka yang terinfeksi COVID-19.
“Keluarga dan kerabat tidak ingin membantu karena mereka takut tertular. Mereka memperlakukan para penderita layaknya orang buangan,” lanjut Tingal.
ADVERTISEMENT
BBA hingga saat ini bisa menerima hingga 70 telepon tiap harinya, yang melaporkan adanya anak-anak telantar akibat orang tuanya sakit parah atau meninggal dunia.
Dan, lebih dari 70 telepon tiap harinya diterima oleh BBA dari para orang tua yang terjangkit COVID-19 untuk menanyakan apakah BBA dapat mengurus anak-anaknya jika mereka meninggal dunia.
Seorang seninam menggunakan helm berbentuk virus corona dan menggunakan alat pelindung memberikan himbauan kepada anak agar tetap di rumah di New Delhi, India. Foto: REUTERS / Adnan Abidi
Kematian akibat corona di India juga menyebabkan banyak bayi kehilangan ibunya, sehingga harus segera dicarikan donor ASI untuk mereka.
"Dicari donor ASI untuk bayi usia satu hari di Delhi. Ibunya meninggal dunia akibat COVID," tulis sebuah cuitan di Twitter. Penulis cuitan tersebut kemudian mengabari bahwa donor sudah didapat.
Negara bagian Karnataka merupakan episenter dari gelombang kedua pandemi di India. Pemerintahan setempat telah menunjuk pihak-pihak berwenang untuk memastikan bahwa anak-anak yang yatim piatu karena corona akan mendapatkan bantuan yang pantas.
ADVERTISEMENT
Mereka juga mengingatkan kepada warganya untuk tidak meminta bantuan kepada kelompok-kelompok tak dikenal, karena khawatir anak-anak tersebut dijadikan subjek untuk perdagangan manusia.
Kematian di India pada Kamis (6/5) mencapai hampir 4.000 jiwa. Dengan penambahan angka itu, total kematian akibat corona di India mencapai 230.168.
Di waktu yang sama kasus COVID-19 di India bertambah 412.262. Kini total infeksi corona di India menembus angka 21 juta kasus.
India saat ini menjadi episenter penyebaran corona di dunia,