Ortu Sempat Minta Kopda Muslimin Serahkan Diri Sebelum Tewas
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelarian Kopda Muslimin , otak penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari (34), berakhir tragis. Muslimin pada Kamis (28/7) ditemukan tewas di salah satu kamar di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Sebelum tewas , Kopda Muslimin muntah-muntah. Namun belum diketahui muntahnya itu mengeluarkan busa atau zat lain dari dalam tubuhnya. Usai muntah-muntah, pada pukul 05.30 WIB Muslimin tertidur.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pada saat Kopda Muslimin pulang, orang tuanya menyarankan untuk menyerahkan diri ke tim gabungan Polri-TNI.
Muslimin dicari aparat TNI-Polri dalam sepekan terakhir usai kasus penembakan terhadap istrinya terungkap.
Menurut Luthfi, Muslimin pulang ke rumah orang tuanya di Kendal -- sekitar 45 menit dari Semarang -- pukul 05.00 tadi dengan naik motor AA 2703 NC.
ADVERTISEMENT
"Pada saat pulang, beliau datang terus minta maaf bahkan oleh ortunya dituturi untuk menyerahkan diri dan sebagainya, timbul komunikasi antara Muslimin dan Pak Mustakin (ayahnya) untuk minta maaf," ujar Luthfi di Kendal, Kamis (28/7).
"Tapi pukul 05.30 WIB muntah dan didapati pukul 07.00 meninggal dunia, dari Inafis dan POM olah TKP untuk memastikan penyebabnya dan akan melakukan autopsi," lanjut Luthfi.
Muslimin merupakan otak pembunuhan terhadap istrinya, Rina Wulandari. Ia menginstruksikan 4 pembunuh bayaran amatir menembak kepala istrinya dengan bayaran ratusan juta rupiah.
Penembakan terjadi di depan rumah korban di Perumahan Grand Cemara, Jalan Cemara 3, Padangsari, Banyumanik, Kota Semarang, pada Senin (18/7) pukul 12.00 WIB. Saat ini Rina masih dirawat di rumah sakit karena luka tembakan di bagian perut.
ADVERTISEMENT
Menurut penyidik, Muslimin diduga bermaksud membunuh perempuan yang telah memberinya anak itu karena dia memiliki WIL dan istrinya dinilai terlalu mengekang.