Pakar UGM: Varian Xbb Paling Mampu Menghindar dari Sistem Imun, Waspada

28 Oktober 2022 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA menanggapi subvarian Omicron XBB. Varian ini sudah terdeteksi di 26 negara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jangan khawatir berlebih. Bagi yang belum vaksin segerakan vaksin dan lakukan booster juga bagi yang belum untuk meningkatkan perlindungan terhadap penularan COVID-19 sub varian baru ini, kata Gunadi dalam keterangannya, Jumat (28/10).
Dijelaskan bahwa XBB ini merupakan evolusi daei varian Omicron. Menurutnya, virus SARS-CoV-2 akan terus bermutasi.
Varian XBB ini juga memiliki sifat dasar serupa dengan Omicron termasuk dari segi kecepatan penularan.
“Varian XBB selain cepat penyebarannya juga bersifat imun escape setara dengan Omicron BQ. 1.1 yang bersifat paling mampu menghindar dari sistem imun kita. Ini patut menjadi perhatian kita semua," katanya.
Gunadi mencontohkan, Singapura yang memiliki cakupan vaksinasi bagus tetap mengalami peningkatan kasus gelombang XBB. Kasus XBB di sana meningkat lebih 50 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti kasus di negara selain Singapura rendah. Banyaknya kasus di Singapura kemungkinan karena program testing, tracing, yang bagus.
“Singapura ini mungkin testing dan tarcingnya cukup tinggi sehingga tidak berarti negara lain yang rendah kasus XBB ini memang rendah kasusnya. Bisa jadi karena testing, tracing, genomic surveillance belum tinggi," katanya.
Belum Ada Temuan Varian XBB di DIY
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menyebut virus COVID-19 subvarian Omicron Xbb belum terdeteksi di Yogyakarta. Meski begitu, penelusuran dengan whole genome sequencing tetap terus dilakukan.
"Kita belum dapat laporan dari Sardjito. Genome sequencing (dilakukan) BPTKLPP sama di Sardjito kita belum terima itu (hasilnya)," kata Pembajun, Kamis (27/10).
Pembajun mengatakan bahwa sampel-sampel kasus COVID-19 terus dicek di lab seperti saat dahulu mendeteksi varian omicron dan delta.
ADVERTISEMENT
"Tapi mudah-mudahan tidak ada," katanya.