Pakistan dan Qatar Minta Negara-Negara Bantu Afghanistan: Tak Boleh Ada Syarat

10 September 2021 2:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Afghanistan berjalan di sepanjang pagar ketika mereka tiba di Pakistan melalui titik penyeberangan perbatasan Pakistan-Afghanistan di Chaman, Selasa (24/8). Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Afghanistan berjalan di sepanjang pagar ketika mereka tiba di Pakistan melalui titik penyeberangan perbatasan Pakistan-Afghanistan di Chaman, Selasa (24/8). Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Pakistan dan Qatar meminta masyarakat internasional untuk tidak memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dengan syarat. Mereka berharap bantuan kemanusiaan tetap diberikan tanpa mempertimbangkan perkembangan politik di bawah pemerintahan baru atau sikap Taliban.
ADVERTISEMENT
“Untuk menyelamatkan nyawa dan orang-orang Afghanistan, tidak boleh ada syarat,” kata Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi pada konferensi pers di Islamabad, Kamis (9/9), dikutip dari Reuters.
Qureshi menyoroti dunia sedang mengamati perilaku politik baru Taliban untuk melihat apakah mereka menepati janji pada isu-isu kunci, termasuk hak asasi manusia, pasca mengambil alih Afghanistan. Hal ini pun kemudian menjadi dasar sikap sejumlah negara kepada Afghanistan.
"Jika Anda tidak siap untuk memberikan bantuan ekonomi atau pembangunan segera, tidak apa-apa. Tetapi jangan mengambil langkah-langkah yang akan menyebabkan keruntuhan ekonomi Afghanistan," tutur dia.
Hadir pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed setuju dengan Qureshi. Menlu negara mitra Pakistan itu menilai warga Afghanistan layak untuk didukung terlepas dari situasi politik di era Taliban.
Foto seorang tentara Taliban yang syahid dipajang di papan reklame di Kabul, Afghanistan, Rabu (1/9). Foto: WANA via REUTERS
"Bantuan kemanusiaan harus independen dari kemajuan politik apa pun,” kata Mohammed.
ADVERTISEMENT
Pakistan dan Qatar kerap dianggap sebagai dua negara yang paling berpengaruh terhadap Taliban.
Pakistan telah lama dianggap sebagai negara tempat banyak pemimpin senior Taliban melarikan diri setelah invasi pimpinan AS ke Afghanistan pada 2001. Sementara pada 2013, Taliban membuka kantor politiknya di ibu kota Qatar, Doha, tempat sebagian besar kepemimpinan seniornya sejak itu berada.
Afghanistan membuka penerbangan komersialnya untuk pertama kali pada Kamis (9/9) sejak pasukan AS menarik diri. Sheikh Mohammed menilai ini bisa terjadi berkat Taliban.
"Ini sebenarnya yang kami harapkan dari Taliban, agar kami bisa amelihat pernyataan positif [mereka] ditunjukkan dalam tindakan," kata dia.
Sementara itu, Qureshi tengah mendukung pembebasan sebagian besar aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di luar negeri. Mengingat sebelumnya, seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan aset bank sentral apa pun yang dimiliki pemerintah Afghanistan di AS tidak akan diberikan kepada Taliban.
ADVERTISEMENT
"Aset yang dibekukan, cairkanlah. Biarkan orang Afghanistan menggunakan uang mereka untuk keuntungan rakyat mereka," kata Qureshi.