PAN Harap Jokowi Tegas Jelang 2024: Menteri dari Parpol Akan Sibuk Urusan Pemilu

12 Mei 2022 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PAN Saleh Daulay menyoroti ada sejumlah menteri yang berpotensi kinerja menurun karena bermanuver jelang Pilpres 2024 mendatang. Saleh berharap Presiden Jokowi tahu apa yang terbaik dan tegas dalam meningkatkan kinerja anggota kabinetnya.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin presiden mengetahui. Presiden juga mestinya sudah tahu bagaimana mengatasinya. Tinggal political will-nya saja yang diperlukan. Masih cukup waktu untuk membuat perubahan itu, memacu kinerja seluruh anggota kabinetnya," kata Saleh dalam pernyataannya, Kamis (12/4).
Saleh mengingatkan kinerja menteri sangat ditentukan oleh komitmen masing-masing sebagai pembantu presiden. Semakin tinggi komitmennya, semakin baik pula kualitas kerjanya.
Sebaliknya, ia mengatakan jika ada menteri berkomitmen hanya untuk mempertahankan kursi, maka kerjanya tentu hanya sebatas agar tetap di dalam kabinet. Saleh khawatir pelayanan publik maksimal atau tidak, itu tak menjadi perhatian utama.
"Apakah ada menteri yang komitmennya hanya sebatas mempertahankan kursi? Yang tahu tentu presiden. Tetapi kalau memahami apa yang disampaikan oleh KSP, ada menteri yang seperti itu. Bahkan bisa lebih sibuk lagi karena adanya manuver politik untuk Pilpres 2024," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Saleh, komitmen para menteri di paruh kedua periode Jokowi ini bisa jadi akan berkurang karena beberapa alasan. Pertama, para menteri dinilainya mungkin sudah merasa aman dan merasa akan dipertahankan sampai akhir masa jabatan.
"Apalagi yang merasa dirinya didukung partai besar dan memiliki kedekatan tertentu dengan presiden. Kedua, sebagian besar menteri adalah utusan partai politik. Mau tidak mau menjelang Pemilu 2024, mereka semua dituntut untuk memenangkan partai masing-masing," terangnya.
"Tidak heran jika mereka saat ini berbagi fokus. Fokus ke pemerintahan dan fokus kepada partainya. Fakta menunjukkan bahwa persaingan politik pada pemilu yang akan datang jauh lebih kompetitif, rumit, dan sulit," tambah dia.
Ketiga, Saleh mengatakan menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia bisa menyebabkan pekerjaan para menteri sedikit lebih 'ringan'. Ia menyoroti ini terjadi terutama pada bidang yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan dan pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Pada titik tertentu, menteri-menteri itu tidak lagi dibebani dengan tugas-tugas tambahan yang membutuhkan konsentrasi. Kadang-kadang, itu juga yang membuat mereka sekarang berbagi perhatian ke yang lain," ungkapnya.
"Keempat, ada juga menteri yang sejak awal, menurut penilaian saya, tidak memiliki performa yang baik. Tidak jelas apa yang dikerjakan. Tidak jelas juga perubahan yang dilakukan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Ini tentu sudah menjadi beban presiden sejak awal. Mungkin karena berbagai pertimbangan, tidak diganti oleh presiden," pungkas dia.