PAN soal Reshuffle: Menkes dan Semua Menteri Harus Dievaluasi

21 Desember 2020 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi Hadiri KTT G20 Tahun 2020 secara Virtual. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi Hadiri KTT G20 Tahun 2020 secara Virtual. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi disebut akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Selain mengisi posisi Mensos dan Menteri KP, sejumlah pos lain dikabarkan juga akan ikut direshuffle Jokowi, salah satunya Menkes Terawan Agus Putranto.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, anggota Komisi Kesehatan DPR Fraksi PAN, Saleh Daulay, mengatakan reshuffle kabinet merupakan kewenangan Jokowi sepenuhnya. Namun, menurut dia, sebaiknya evaluasi kabinet dilakukan secara menyeluruh bukan hanya beberapa pos kementerian saja.
"Urusan reshuffle, urusan presiden itu hak prerogatif presiden yang mengevaluasi itu juga adalah presiden yang berhak memberikan kesempatan duduk di kabinet juga adalah presiden," kata Saleh saat dihubungi, Senin (21/12).
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Plh Ketua Fraksi PAN DPR itu mengatakan evaluasi menyeluruh dibutuhkan lantaran setiap kementerian harus saling bersinergi dalam menjalankan sebuah kebijakan.
"Karena ada kaitan satu dengan yang lain. Nah, Kemenkes itu enggak bisa bekerja maksimal kalau anggaran terbatas kalau anggaran terbatas itu urus siapa? Kan Kemenkeu dan kementerian lan. Kemudian ada koordinasi soal pendataan itu enggak bisa bagus kalau Kemendagri tidak buka datanya dari dukcapil, dan banyak itu korelasi dengan kementerian lain," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau mau direshuffle atau kalau mau adakan reshuffle evaluasinya seharusnya holistik, jangan satu-satu dinilai seperti itu," tandasnya.
Sebelumnya, posisi Terawan disebut akan digantikan dengan Budi Gunadi Sadikin. Bahkan, Ahli wabah Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono secara gamblang mendorong Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu menjadi Menkes karena memiliki visi mengatasi pandemi secepat mungkin.
"Budi layak jadi Menkes yang baru. Dia punya cita-cita 16 juta vaksinasi dilakukan sebulan," kata Pandu Riono, melalui Twitter, Minggu (20/12).