PAN soal Titipan Zulhas di Unila: Beliau Tak Punya Keponakan dengan Nama Itu
PerbesarADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) terseret dalam kasus mahasiswa titipan di Universitas Negeri Lampung (Unila). Zulhas disebut menitipkan keponakannya bernama Zaki Algifari lewat jalur mandiri di Unila.
ADVERTISEMENT
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi angkat bicara soal hal ini. Ia menegaskan Zulhas tak memiliki ponakan bernama Zaki Algifari.
"Bang Zulkifli Hasan tidak mempunyai keponakan dengan nama tersebut. Juga tidak ada keponakan yang mendaftarkan diri ke Unila," kata Viva kepada wartawan, Kamis (1/12).
Viva juga memastikan Zulhas tak pernah mengenal rektor nonaktif Unila, Karomani.
"Bang Zulkifli Hasan juga tidak pernah memberikan uang, dan tidak kenal dengan rektor Unila," tegasnya.
Sementara itu, Zulkifli Hasan bungkam dan terkesan menghindari awak media saat hal tersebut. Zulhas cepat-cepat pulang saat menghadiri pertemuan dengan Ketum PPP Mardiono dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Menteng, Rabu (30/11), malam.
Ditemui usai menghadiri kegiatan
pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Gedung Graha Adora, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (1/12), Zulhas juga enggan berkomentar saat hendak diwawancarai. Ia menghindar dari awak media dan terkesan buru-buru masuk ke dalam mobil.
ADVERTISEMENT
Nama Zulhas disebut oleh rektor nonaktif Unila, Karomani, dalam persidangan kasus suap penerimaan mahasiswa baru Unila dengan terdakwa Andi Desfiandi, Rabu (30/11) kemarin. Dalam persidangan, Karomani menerangkan Zulhas menitipkan ponakannya untuk masuk Unila.
Ini berawal dari Jaksa Penuntut Umum (KPK) yang menanyakan kepada saksi Karomani, siapa Zulkifli Hasan yang dimaksud.
"Zulkifli siapa yang dimaksud yang anda tulis (daftar mahasiswa titipan) didalam sini?," tanya JPU.
"Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan," jawab Karomani.
Selain Zulhas, sejumlah nama pejabat yang menitipkan nama-nama mahasiswa turut disebut. Mulai dari Anggota DPR RI Utut Adianto, Tamanuri, Muhammad Khadafi, politisi senior asal Lampung Alzier Dianis Thabrani, hingga Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad.