PAN soal Wacana Koalisi Parpol Islam di Pemilu 2024: Ingat Pilpres 2019

15 April 2021 23:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan memberi sambutan saat acara HUT ke-22 PAN, di DPP PAN, Jakarta, Minggu (23/8). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan memberi sambutan saat acara HUT ke-22 PAN, di DPP PAN, Jakarta, Minggu (23/8). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menanggapi munculnya wacana pembentukan koalisi partai Islam untuk Pemilu 2024. Zulhas mengatakan, wacana itu kontraproduktif dengan upaya melakukan rekonsiliasi nasional, memperkuat dan memperkokoh persatuan, dan kesatuan masyarakat bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
"Masih jelas dalam ingatan kita Pilpres 2019 begitu kuat menggunakan sentimen SARA dan politik aliran, politik identitas. Luka dan trauma yang ditimbulkan oleh ketegangan dan tarik menarik itu masih terasa. Rakyat masih terbelah, meskipun elite cepat saja bersatu. Buktinya capres dan cawapres yang menjadi lawan dari pasangan pemenang kini sudah bergabung," kata Zulhas dalam keterangannya, Kamis (15/4).
Menurut Zulhas, wacana koalisi partai Islam akan memperkuat politik aliran di Indonesia dan hal itu harus dihindari. Ia mengatakan, semua pihak harus berjuang untuk kebaikan dan kepentingan semua golongan.
"PAN saat ini sedang memperjuangkan dan memperkuat politik gagasan, politik yang mengedepankan konsep dan program. Seharusnya saat ini kita bersama-sama berpikir untuk kesejahteraan rakyat, mewujudkan ide kesetaraan, merumuskan gagasan tentang kedaulatan, dan seterusnya," ujarnya.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat meninjau program WI-FI Gratis Fraksi PAN DKI. Foto: PAN
Zulhas mengajak elite politik dan masyarakat berpikir bagaimana memiliki pemerintahan yang bersih, memiliki hukum yang adil, memiliki ekonomi yang setara, bagaimana agar tidak lagi bergantung pada impor pangan dari negara lain, memperkuat militer dan pertahanan, hingga menciptakan harmoni di tengah segala perbedaan yang ada.
ADVERTISEMENT
"Gagasan PAN tentang Islam adalah Islam substansial, Islam tengah (wasathiyah), ajaran Islam yang diterjemahkan ke dalam berbagai dimensi kehidupan. Gagasan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, dalam bahasa Buya Hamka, Islam garam, bukan Islam gincu," pungkasnya.
Wacana koalisi partai Islam ini diduga muncul setelah PPP dan PKS melakukan pertemuan pada Rabu (14/4) kemarin. Dalam pertemuan itu baik Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sama-sama membuka peluang kerja sama, baik dalam rangka pemilu atau legislatif.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PKS dan Presiden dan Sekjen PKS telah menerima kami sebagai melanjutkan silaturahmi kami kepada semua parpol. Dan, ya, kami melihat kemungkinan peluang-peluang kerja sama di masa depan baik kerja sama elektoral. Kerja sama nanti dalam rangka pemilu, kerja sama legislatif, dan sebagainya. Semuanya terbuka peluang," kata Suharso.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah kita akan dengan beberapa partai dan juga sisi keumatan juga kita lakukan, termasuk juga dengan ormas-ormas karena memang ini bagian dari apa yang sudah kita rencanakan setelah kita rakernas kita akan banyak berkeliling dengan berbagai elemen bangsa ini," lanjut Syaikhu.
Meski demikian, keduanya tidak dengan tegas menyatakan apakah akan berkoalisi di Pemilu 2024 atau tidak.