PAN Tak Gabung Koalisi Jokowi: Sudah Sesak

18 Oktober 2019 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, pada pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta.  Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, pada pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Jelang pengumuman kabinet, PAN memastikan akan tetap berada di luar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Waketum PAN Mulfachri Harahap mengatakan, partainya tak berniat masuk koalisi karena anggotanya sudah penuh.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat realita sekarang, koalisi pemerintah dalam pandangan saya pribadi sudah sesak juga ya. Kami tidak mau menambah beban Presiden dengan membangun wacana untuk ikut di dalam pemerintahan," kata Mulfachri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/10)
Legislator asal Sumut itu mengakui bahwa sulit bagi Jokowi untuk menentukan siapa calon para pembantunya. Termasuk, memutuskan siapa partai oposisi yang akan diterima masuk ke dalam koalisi.
"Saya meyakini bahwa sungguh tak mudah bagi Presiden untuk menentukan siapa yang akan ditetapkan untuk membantu Presiden di periode kedua. Oleh karena itu, kami berada di luar dan menjadi mitra yang kompromistis," tuturnya.
Kendati demikian, Mulfachri membantah PAN tak masuk koalisi karena tak memiliki kesamaan pandang dengan pemerintah. Ia menilai, PAN lebih banyak persamaan dengan pemerintah.
Joko Widodo (tengah) menggelar konferensi pers di Plataran Menteng, Kamis, (18/4). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Mulfachri mengatakan tak masalah jika PAN berada di luar pemerintahan. Hanya saja, PAN berharap Jokowi benar-benar tanpa beban ketika mengambil keputusan soal menteri atau koalisi.
ADVERTISEMENT
"Seperti yang disampaikan Presiden, periode kedua tidak akan punya beban, kita berharap Pak Presiden bisa memaksimalkan kekuasaannya," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Jokowi mengatakan susunan kabinet telah rampung, dan siap diumumkan setelah pelantikannya. Pengumuman kabinet bisa digelar di tanggal 20 Oktober atau sehari setelahnya atau dua hari setelahnya.