Pandemi Corona, Keraton Yogyakarta Tiadakan Hajad Dalem Mauludan Jimakir

15 Oktober 2020 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sepi di Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sepi di Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
Keraton Yogyakarta meniadakan rangkaian kegiatan Hajad Dalem Miyos Gangsa, Kondur Gangsa, dan Garebeg Mulud dalam peringatan Mauludan Jimakir 1954/2020.
ADVERTISEMENT
Sedianya kegiatan ini akan berlangsung pada 22-29 Oktober. Namun ditiadakan lantaran pandemi virus corona. Sekaligus juga sebagai wujud menaati anjuran dari pemerintah agar tak mengadakan kegiatan yang mengundang kerumunan.
"Meskipun ditiadakan, keraton akan tetap melakukan penyesuaian prosesi pembagian rengginang secara terbatas untuk kalangan internal keraton, tanpa mengurangi esensi dan filosofi Garebeg sebagai bentuk konsistensi pelestarian budaya," kata Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta, GKR Condrokirono, dalam keterangannya, Kamis (15/10).
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama permaisuri keraton GKR Hemas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Selain itu Condrokirono mengatakan, undhik-undhik atau sedekah raja berupa uang logam, beras, dan bunga, yang biasanya dibagikan saat prosesi Kondur Gangsa akan tetap dilakukan.
"Meski tidak ada prosesi Kondur Gangsa, udhik-udhik akan tetap kami bagikan untuk internal keraton bersamaan dengan prosesi pembagian rengginang pada tanggal 12 Mulud Jimakir 1954 atau 30 Oktober 2020," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, untuk segala kegiatan pementasan paket wisata di Keraton Yogyakarta masih diliburkan sampai waktu yang belum ditentukan. Namun, Keraton Yogyakarta tetap menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan Youtube.
Keraton Yogyakarta meluncurkan album Gendhing Gati volume 1, di Keraton Yogyakarta, Senin (17/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Melalui KHP Nitya Budaya, keraton juga akan menggelar pameran temporer bertemakan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II secara daring dan luring mulai 22 Oktober 2020 hingga awal Januari 2021. Tujuan pameran tersebut sebagai bentuk pembelajaran budaya.
Tak hanya itu konten budaya seperti tarian tetap terus disiarkan secara daring. Mulai dari lomba tari online Beksan Nir Corona, Tutorial Tayungan, Tutorial Macapat, dan Uyon-uyon Hadiluhung.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona