Pandemi Corona Sebabkan Lumba-lumba Langka Muncul di Sungai Hong Kong

14 September 2020 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor lumba-lumba putih China melompat keluar dari laut di lepas pantai pulau Lantau di Hong Kong. Foto: Bobby Yip/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seekor lumba-lumba putih China melompat keluar dari laut di lepas pantai pulau Lantau di Hong Kong. Foto: Bobby Yip/Reuters
ADVERTISEMENT
Sejumlah lumba-lumba langka terlihat di sekitar Pearl River Delta, Hong Kong. Lumba-lumba itu muncul disaat kapal feri berhenti beroperasi karena pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Lindsay Porter seorang Ilmuwan kelautan dari Universitas St.Andrews mengatakan lumba-lumba putih dan lumba-lumba merah muda itu bermigrasi ke sungai Delta, daerah yang biasanya mereka hindari karena banyaknya kapal feri yang melintas. Sungai itu menghubungkan Hong Kong dan Makau.
Porter menambahkan, jumlah lumba-lumba di daerah itu telah melonjak hingga 30% sejak Maret ketika operasional feri dihentikan sementara.
Hal ini juga yang membuat ilmuwan berkesempatan mempelajari bagaimana kebisingan bawah air mempengaruhi perilaku mereka.
"Perairan ini, yang pernah menjadi salah satu jalur tersibuk di Hong Kong, kini menjadi sangat tenang," kata Porter, yang telah mempelajari lumba-lumba selama tiga dekade di Hong Kong.
Dari sebuah perahu karet kecil, Porter dan timnya mengamati perilaku mamalia air tersebut. Porter menaruh mikrofon kecil di dalam sungai dan menggunakan drone untuk mengamati aktivitas lumba-lumba.
Seekor lumba-lumba putih China melompat keluar dari laut di lepas pantai pulau Lantau di Hong Kong, China. Foto: Bobby Yip/Reuters
Dari hasil pengamatan, Porter mengatakan bahwa lumba-lumba telah beradaptasi lebih cepat dari yang diperkirakan ke lingkungan yang tenang.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan memperkirakan ada sekitar 2.000 lumba-lumba di seluruh muara Pearl River Delta.
Berdasarkan survei pemerintah Hong Kong pada 2019, hanya ada sekitar 52 lumba-lumba yang memasuki perairan di sekitar sungai di Hong Kong, bahkan jumlahnya bisa lebih sedikit
"Saya terkadang merasa bahwa kami mempelajari berkurangnya populasi ini, yang bisa sangat menyedihkan," katanya.
Namun, meski penurunan populasi ini tidak dapat dihentikan, penelitian tersebut dapat membantu populasi lumba-lumba lainnya di tempat lain.
Rencananya pusat konservasi Hong Kong akan berfokus pada pembukaan taman laut, nantinya lalu lintas kapal akan dibatasi namun tidak dilarang.
Seekor lumba-lumba putih China melompat keluar dari laut di lepas pantai pulau Lantau di Hong Kong, China. Foto: Bobby Yip/Reuters
Meski demikian, menurut WWF Hong Kong serta Porter upaya seperti itu tidak tidaklah efektif. Pasalnya lumba-lumba rawan ditabrak oleh kapal feri saat mereka bergerak dari kawasan lindung.
ADVERTISEMENT
"Artinya jika kita memang memiliki rencana pengelolaan yang komprehensif di Hong Kong dengan tindakan konservasi yang lebih efektif, kita mungkin bisa dengan cepat menghentikan penurunan populasi lumba-lumba," ujarnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)