Pandemi COVID-19 Masih Belum Usai, Shanghai Tutup Sekolah dan Tempat Umum
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Setidaknya lima distrik telah menutup tempat-tempat hiburan, termasuk bioskop, bar, dan pusat kebugaran, dalam upaya untuk membasmi penularan [virus corona],” bunyi pernyataan dari Kantor Pencegahan COVID-19 Shanghai, seperti dikutip dari Bloomberg.
Hal itu juga dikonfirmasi berdasarkan postingan masyarakat, khususnya orang tua, di media sosial. Mereka mengatakan, beberapa sekolah di penjuru kota telah menangguhkan pertemuan tatap muka akibat khawatir akan terjadinya peningkatan angka penularan.
Selain sekolah, tempat-tempat umum seperti pusat kebugaran dan bar telah ditutup di distrik Changning, Putuo, Jiading, Yangpu, dan Qingpu di Kota Shanghai.
Tak hanya itu, tempat wisata termasuk Shanghai Disney Resort pada Sabtu (8/10) mengumumkan bahwa beberapa fasilitasnya telah ditutup dan membatalkan pertunjukan, untuk mengikuti protokol pengendalian COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pihak berwenang pada Minggu (9/10) melaporkan, tidak ada peraturan penutupan sekolah di Shanghai yang diberlakukan. Hal ini menyusul munculnya spekulasi di tengah masyarakat melalui media sosial bahwa tindakan itu cepat atau lambat akan segera terjadi.
Namun, fakta di lapangan berkata lain. Penangguhan di beberapa tempat umum secara diam-diam yang menyeluruh serta peningkatan pembatasan lain seperti lockdown wilayah di kompleks perumahan, telah mengakibatkan 25 juta penduduk di pusat perekonomian China itu khawatir.
Di media sosial, masyarakat mengkritik siklus penutupan dan pembukaan kembali yang sampai saat ini tidak berujung. Kebijakan itu adalah bagian dari nol-Covid China yang sangat ketat untuk mengurangi angka kematian akibat virus corona.
Sebagian masyarakat lainnya berandai-andai, apakah mereka mampu menghadapi gelombang lockdown terbaru untuk kesekian kalinya.
Sebab, warga Shanghai baru saja melewati lockdown yang berlangsung selama beberapa bulan dan berjuang mengakses makanan serta perawatan medis.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pembatasan COVID-19 terbaru diterapkan usai Shanghai melaporkan 38 kasus infeksi baru, yang semuanya ditemukan dalam sistem karantina.
Meski menurut standar internasional angka ini terbilang kecil, namun gejolak itu terjadi hanya beberapa hari sebelum Kongres Partai Komunis China lima tahun sekali digelar.
Presiden Xi Jinping yang menjadikan kebijakan nol-Covid sebagai landasan kepemimpinannya itu digadang-gadangkan akan mengamankan masa jabatan ketiganya.
Untuk memastikan pelaksanaan kongres berjalan lancar, pihak berwenang langsung bertindak tegas dan menerapkan pembatasan secara tiba-tiba.