Pandu Riono: Kematian Corona Tinggi karena Respons Pemerintah Lambat

24 September 2020 15:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis bersama warga mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 saat pemakaman di salah satu lokasi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Foto: Ampelsa / ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis bersama warga mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 saat pemakaman di salah satu lokasi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Foto: Ampelsa / ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ahli wabah UI Pandu Riono heran dengan lambatnya respons pemerintah dalam menangani pandemi corona. Padahal, kematian corona di Indonesia sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Kamis (24/9), sudah 10.105 pasien corona kehilangan nyawa. Ini menjadi angka tertinggi di Asia Tenggara.
"Banyak respons yang terlambat yang menyebabkan kematian COVID-19 yang tinggi di Indonesia," kata Pandu di akun Twitternya.
Menurut Pandu, pemerintahan Jokowi salah strategi. Harusnya yang menjadi fokus adalah menekan penularan yang juga masih tinggi.
Pandu Riono. Foto: Dok. Pandu Riono
"Untuk tekan jumlah kematian bukan urusi protokol ICU. Kalau pintar, pasti menempuh jalan yang yang mengusahakan mencegah perluasan penularan," tutur dia.
"Itu jalan yang diberkati, bukan jalan yang sesat," sambungnya.
Pandu juga pernah mengkritik niat pemerintah dalam menekan angka kematian corona. Yakni dengan mengubah definisi kematian, antara pasien komorbid dan tidak.
"Jangan dengan asumsi atau ingin ubah definisi kematian. Jangan berbohong dengan statistik," tutur dia.
ADVERTISEMENT