news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Panduan dan Protokol Lengkap bagi WNI dan WNA yang Baru Tiba di Indonesia

24 Februari 2021 17:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang di bandara Foto: Dok. Angkasa Pura I
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang di bandara Foto: Dok. Angkasa Pura I
ADVERTISEMENT
Pemerintah masih memberlakukan pelarangan WNA di masa pandemi COVID-19. Protokol kepulangan WNI dari luar negeri pun diperketat.
ADVERTISEMENT
Dokter I Made Yosi Purbadi Wirentana, MKM selaku Sub Koordinator Karantina Kesehatan Wilayah dan Pos Lintas Batas Darat Kemenkes menjelaskan aturan itu lagi, Rabu (24/2).
Berikut rincian yang perlu diketahui:
Bagaimana protokol kedatangan WNI dan WNA?
Setiap WNA dan WNI yang akan datang ke Indonesia syarat pertamanya adalah dari negara asal sudah punya hasil pemeriksaan PCR negatif yang berlaku 3x24 jam pada saat keberangkatan.
Setibanya di Indonesia, wajib pemeriksaan PCR 2 kali. PCR pertama dilakukan saat kedatangan. Setelah itu mereka wajib karantina selama 5 hari.
"Tes [PCR] kedua pada hari ke-5 dikarantina," tutur Yosi.
Setelah semua diterapkan dan hasilnya negatif barulah mereka bisa melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing.
"Kenapa? kita tahu bahwa WNI yang akan datang ke desa itu repatriasi, pekerja migran Indonesia yang dulunya kerja di negara lain, mungkin karena diberhentikan kontraknya mereka berbondong-bondong kembali ke Indonesia," beber Yosi.
ADVERTISEMENT
"Wisma karantina [Wisma Atlet] Pademangan ditempatkan bagi mereka repatriasi atau PMI dan pelajar, ASN. Di luar itu dan yang mampu bisa isolasi di hotel dan berbayar mandiri," ungkapnya.
Saat ini aada 20 hotel karantina yang direkomendasikan dan masuk edaran Satgas. Namun sayangnya Yosi tak merinci di mana saja hotel tersebut.
Lantas, bagaimana saat tes pertama dan kedua di hari ke-5 hasilnya positif COVID-19?
"Kalau di hari pertama hasil swab mereka positif mereka langsung dirujuk ke salah satunya mungkin RSD Corona di Wisma Atlet Kemayoran atau ke Wisma Pademangan Tower 8," jelas Yosi.
ADVERTISEMENT
"Kalau WNA positif ini beda, WNA sudah ada hotel isolasi, sekarang ini sekitar 10 hotel. Dirujuk ke sana kalau tanpa gejala. Tapi kalau konfirmasi ada gejala sedang dan berat, ini kami rujuk ke Wisma Atlet," ungkap Yosi.
Banyak juga yang bertanya-tanya, bagaimana jika WNI yang mampu dan WNA memilih isolasi di hotel dibanding Wisma Pademangan?
Jawabannya ya bisa saja, asal mampu.
Lisa Gunawan sebagai anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memberikan penjelasan detail terkait hal ini.
Menurut Lisa, sejauh ini ada 20 hotel yang ditunjuk pemerintah untuk menangani karantina 5 malam 6 hari untuk semua perjalanan dari luar negeri, baik WNI berbayar dan WNA.
Prosesnya, menurut Lisa, cukup simpel. Jadi semua perjalanan baik WNI berbayar atau WNA itu cukup 5 malam 6 hari karantina di hotel yang sudah diseleksi.
ADVERTISEMENT
"Dalam proses karantina kami dari pihak hotel harus menjemput tamu di airport. Pakai kendaraan yang disediakan hotel atau menggunakan Golden Bird Taxi Company yang sudah diverifikasi pemerintah," ungkap Lisa.
"Tidak boleh dijemput pihak keluarga atau teman, semuanya diserahkan ke pihak hotel," tegas dia.
Ilustrasi Taksi di Bandara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Setelah pihak hotel menjemput, ketika proses check in dilakukan seperti biasa dengan menunjukkan paspor. Harus mengisi form pernyataan semua tamu yang dikarantina di hotel harus melaksanakan PCR test 2 kali.
Lisa menambahkan, tergantung flight-nya kapan dan jadwal mereka tiba di hotel. Setelah itu, hari keempat harus melakukan tes PCR.
"Dan selama karantina mereka tidak diperbolehkan sama sekali keluar dari kamar. Mereka akan dikasih semacam gelang atau tanda khusus. Ketika mereka ada beberapa yang tak tahan dan keluar, langsung dari Satgas kami di hotel mereka akan tahu, langsung dikembalikan ke kamar masing-masing," urainya.
ADVERTISEMENT
Penegasan lagi soal transportasi, tidak harus ambulans kan?
Menurut PHRI, mayoritas 20 hotel sebagai tempat karantina di Jakarta bekerja sama dengan Golden Bird di bawah manajemen Blue Bird. Driver pun menggunakan APD lengkap, jaga jarak juga diberlakukan.
Begitu mereka sudah mengantar tamu yang positif corona, mereka harus kembali ke pool dan mobil juga didisinfektan sebelum dan sesudahnya.
"Mereka harus mematuhi protokol yang berlaku. Pengemudi pakai full APD. Dari pihak Golden Bird punya pakta integritas dan sudah diverifikasi pemerintah," tutur Lisa.
Yang banyak ditanyakan juga soal mekanisme pembiayaan oleh pemerintah dan mandiri, bedanya apa?
Foto aerial suasana Wisma Atlet Pademangan di Jakarta, Minggu (27/9). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Made Yosi menjelaskan, terkait alur protokol tadi pemeriksaan swab memang sekarang ini kita bekerja sama dengan pihak swasta terkait pengambilan swab. Sebab, memerlukan kecepatan, dalam arti 1x24 jam sudah ada hasilnya.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ada 5 pemeriksaan swab swasta," jelas Yosi.
Untuk Wisma Pademangan semuanya dibiayai pemerintah baik operasional logistik dan makanan. Setiap pelaku perjalanan yang ada di sana sistemnya dibiayai pemerintah.
Makan 3 kali sehari dan snack itu semua dicover pemerintah.
Untuk yang mampu dan isolasi di hotel semua harus pembiayaan mandiri.
Kemarin kan sempat ada miskomunikasi soal WNI yang baru tiba dari Rusia, bagaimana biar enggak terulang? Masyarakat bisa cari informasi lengkap soal ini di mana?
Yosi menjelaskan, tentu selama ini SE Satgas selalu diupdate atau ada perbaikan sesuai situasi yang ada. Sembari menerapkan prokes tersebut, pemerintah juga terus mengevaluasi.
Artinya pada saat kedatangan itu informasi terkait alur protokol kedatangan selama ini juga berkoordinasi dengan pihak maskapai. Setiap orang yang datang dari luar negeri, pihak maskapai sudah memberikan info.
ADVERTISEMENT
"Tapi hal ini akan perbaiki. Dalam proses ke depannya akan siapkan buku manual book terkait alur protokol kedatangan pelaku perjalanan ke RI. Dengan manual book semua pelaku perjalanan sudah ngerti, tak perlu informasikan lagi di Wisma Pademangan," jelasnya.
"Selama ini informasi dari saat keberangkatan, pada kedatangan dan di Wisma Pademangan juga diberikan info harus karantina 5 hari, semua dijelaskan. Tapi ke depannya akan kita mungkin tambahkan lagi, soal manual book saya rasa perlu," kata Yosi.
Ilustrasi bandara. Foto: Shutterstock