Pangdam Jaya Siapkan 500 Kamar di Rusun Daan Mogot Bagi Pasien Corona yang OTG

30 Januari 2022 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto tinjau kesiapan Rusun Daan Mogot. Foto: Kodam Jaya
zoom-in-whitePerbesar
Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto tinjau kesiapan Rusun Daan Mogot. Foto: Kodam Jaya
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia terus bertambah, salah satunya karena varian Omicron yang penularannya cepat. Berdasarkan data per Sabtu (29/1), tercatat 11.588 kasus baru, 5.765 di antaranya berasal dari DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi terus bertambahnya kasus, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto mengatakan pihaknya telah menambah jumlah tempat isolasi cadangan bagi pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG). Sebanyak 500 kamar di dua unit Rusun Daan Mogot siap menampung para pasien OTG yang mungkin akan terus bertambah jumlahnya.
Hal itu disampaikan Untung yang juga selaku Pangkogasgabpad saat meninjau langsung kesiapan Rumah Susun Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (29/1). Untung turut didampingi Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan dalam kunjungannya.
"Sebanyak 500 kamar yang berada di 2 Tower Rusun Daan Mogot, akan disiapkan sebagai tempat Isolasi cadangan bagi pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG)," ujar Untung melalui keterangan tertulisnya, Minggu (30/1).
Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto tinjau kesiapan Rusun Daan Mogot. Foto: Kodam Jaya
Tak hanya jumlah kamar, Untung memastikan pihaknya akan menyiapkan seluruh sarana dan prasarana pendukung. Sehingga ketika dibutuhkan, Rusun Daan Mogot akan siap menampung pasien isolasi.
ADVERTISEMENT
"Rusun ini akan disiapkan dengan optimal, baik dari pengamanan dan sarana prasarana, sehingga dapat menjadi tempat isolasi cadangan apabila RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan tidak mampu lagi menerima pasien," ucap Untung.
Upaya ini dilakukan Untung dan pihak terkait untuk memastikan tak ada lagi faskes yang kolaps dalam penanganan lonjakan pasien corona. Sehingga pasien pun dapat memperoleh penanganan kesehatan secara maksimal.
"Ini sebagai bentuk keseriusan dan komitmen bersama antar stakeholder terkait dalam penanganan COVID-19 di Jakarta," kata Untung.