Pangkoarmada I: SAR Sriwijaya Air Misi Kemanusiaan, Fokus Utama Pencarian Korban
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima Koarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid memimpin langsung operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182. Dalam arahannya ia mengingatkan operasi ini sebagai misi kemanusiaan. Pencarian korban tetap yang utama.
ADVERTISEMENT
"Misi pencarian ini merupakan misi kemanusiaan, pencarian tetap kita fokuskan terhadap korban, apa pun yang kita temui di bawah selalu diupayakan untuk diangkat. Terhadap Voice Cockpit Recorder (VCR) ada tim khusus yang tetap mengupayakan pencarian juga," kata Rasyid dalam keterangannya, Kamis (14/1).
Rasyid mengatakan TNI AL telah menurunkan sejumlah kapal perang yang dimiliki untuk ikut membantu pencarian sejak hari pertama. Tidak hanya itu TNI AL juga menerjunkan para penyelam terbaiknya untuk mencari di bawah permukaan.
"Sesuai arahan KSAl, Laksamana TNI Yudo Margono yang memberikan semangat dan dukungan penuh kepada seluruh prajurit di lapangan dengan meninjau langsung proses pencarian di lokasi, TNI AL langsung mengerahkan KRI dari Komando Armada I, KRI Teluk Teluk Gilimanuk-531 yang mengangkut Tim Penyelam TNI AL untuk membantu pelaksanaan Operasi SAR yang digelar oleh Basarnas," kata Rasyid.
Selain KRI Teluk Gilimanuk, kapal lainnya yang ikut terlibat ialah KRI R.E. Martadinata-331, KRI Tjiptadi-381, KRI Teluk Cirebon-543, KRI Parang-647, KRI Kurau-856, KRI Tenggiri-865, KRI Cucut-886. Juga ada kapal kecil Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) milik Denjaka, Kopaska, Taifib dan Dislambair.
TNI AL juga menurunkan kapal survei hidro-oseanografi mereka, yaitu KRI Rigel. Kapal ini yang memiliki peralatan multipurpose research vessel (MPRV). Kapal tersebut ditugaskan untuk melakukan pencarian bawah air dengan menggunakan multibeam echosounder, magnetometer, side scan sonar dan ROV. KRI Rigel berperan penting dalam pencarian black box Sriwijaya Air SJ 182.
Sebelumnya penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air Koarmada I berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian black box pesawat . Benda itu telah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk membantu investigasi penyebab jatuhnya pesawat.
ADVERTISEMENT