Panglima TNI: Medsos Bisa Dipakai untuk Media Propaganda dan Perang Ideologi

21 November 2020 9:26 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan inspeksi mendadak ke Marinir TNI AL di Cilandak Jaksel. Foto: Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan inspeksi mendadak ke Marinir TNI AL di Cilandak Jaksel. Foto: Puspen TNI
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberi kata pengantar pada Webinar Sinergi Anak Bangsa dan Negara dari Aksi Separatisme. Pada sambutan tersebut, Hadi menekankan betapa krusialnya media sosial (medsos).
ADVERTISEMENT
Bahkan, Hadi menilai, medsos bisa dipakai untuk ajang propaganda di era modern.
"Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus akui medsos dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda, dengan penggunaan dan jangkauan luas, medsos bisa digunakan untuk perang informasi dan perang ideologi," kata Hadi dalam webinar, Sabtu (21/11).
Ia menyoroti beberapa fitur di medsos, seperti trending topic dan tagar. Menurutnya, dua fitur ini membuat informasi bisa dikanalisasi dan mencapai tujuan penerima pesan.
Ilustrasi Media Sosial. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Jika informasi yang disebar merupakan isu sensitif, kata Hadi, bisa dengan mudah memprovokasi rakyat.
"Dengan bahasa provokatif dan isu sensitif, semua dibangkitkan untuk membangkitkan rakyat, yang bisa digunakan untuk tujuan provokatif dan membakar rakyat," kata Hadi.
Menurut Hadi, jika ini terjadi maka masyarakat akan terpolarisasi. Hadi mengakui ada elemen masyarakat yang tidak mudah terhasut, namun di sisi lain, mereka yang terhasut akan mereplikasi pesan dan membuat pesan propaganda kian parah.
ADVERTISEMENT
"Ini disebut politik identitas, yang digunakan penjajah sehingga tidak bersatu," tutup Hadi.