Panglima TNI: Pertumbuhan Ekonomi Tak Boleh Kurangi Penanganan COVID-19

24 Juli 2020 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto rapat dengan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan melalui video conference bersama pejabat daerah Provinsi Sumatera Selatan di Gedung Griya Agung, Pendopo Gubernur Pemprov Sumsel. Jumat (24/7/2020). Foto: Dok. Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto rapat dengan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan melalui video conference bersama pejabat daerah Provinsi Sumatera Selatan di Gedung Griya Agung, Pendopo Gubernur Pemprov Sumsel. Jumat (24/7/2020). Foto: Dok. Puspen TNI
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggelar rapat bersama pejabat Pemprov Sumatera Selatan. Rapat yang digelar secara virtual Jumat (24/7), membahas mengenai penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hadi Tjahjanto mengungkapkan, Sumsel merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi nasional dalam triwulan I 2020. Meski begitu, ia meminta agar fokus terhadap ekonomi kemudian tidak mengurangi penanganan COVID-19.
"Fakta ini tentu saja menjadi harapan di tengah pandemi yang melanda Indonesia. Akan tetapi capaian tersebut tidak boleh mengurangi kewaspadaan terhadap upaya penanganan COVID-19 di Sumsel karena pandemi belum berakhir," kata Hadi dalam keterangan tertulisnya.
"Vaksin yang diharapkan dapat mengakhiri krisis kesehatan masih dalam proses pengujian panjang," tambahnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto rapat dengan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan melalui video conference bersama pejabat daerah Provinsi Sumatera Selatan di Gedung Griya Agung, Pendopo Gubernur Pemprov Sumsel. Jumat (24/7/2020). Foto: Dok. Puspen TNI
Mantan KSAU itu memberikan apresiasi kepada Gugus Tugas Sumsel dalam menekan penularan virus corona. Mereka sudah menjalankan arahan Presiden Jokowi dengan menggencarkan 3T (testing, tracing dan treatment).
"Langkah inovatif tersebut juga didukung dengan pemberdayaan masyarakat melalui aktivasi Desa Siaga COVID-19 dan Kampung Tangkal COVID-19. Pendekatan berdasarkan kearifan lokal tersebut sesungguhnya hal yang harus lebih diintensifkan oleh semua elemen masyarakat," ucap Hadi.
ADVERTISEMENT
Hadi menegaskan, hingga saat ini TNI-Polri telah melaksanakan operasi pendisiplinan protokol kesehatan di delapan provinsi prioritas yang mengalami lonjakan kasus positif hingga mencapai 74 persen dari total kasus di Indonesia.
Meski Provinsi Sumsel tidak termasuk delapan provinsi tersebut, angka terkonfirmasi positif di sana menduduki urutan tujuh nasional.
"Bila diamati, masih banyak masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan dan mempraktikkan pola hidup sehat. Dari hal yang sederhana saja yaitu menggunakan masker, padahal WHO sudah mengingatkan bahwa virus ini dapat bertahan di udara cukup lama, terlebih di ruangan yang kurang baik ventilasi udaranya," jelas Hadi.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto rapat dengan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan melalui video conference bersama pejabat daerah Provinsi Sumatera Selatan di Gedung Griya Agung, Pendopo Gubernur Pemprov Sumsel. Jumat (24/7/2020). Foto: Dok. Puspen TNI
Maka dari itu, Hadi Tjahjanto meminta kepada seluruh Gugus Tugas Daerah terus membangun sinergi dengan seluruh komponen bangsa dan bersama menjaga agar masyarakat tetap produktif, sehat dan aman dari COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hadi juga berharap seluruh satuan wilayah TNI-Polri dan jajaran di Sumsel terus berkolaborasi bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, akademisi dan para ahli epidemiologi dalam mengendalikan pandemi Covid-19.
"Karena kita meyakini bahwa kesehatan masyarakat menjadi modal utama untuk kembali menggerakkan roda perekonomian. Bersama-sama melakukan upaya extraordinary," tutup dia.
Dalam rapat itu, Panglima TNI juga didampingi Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, bersama sejumlah pejabat daerah Pemprov Sumatera Selatan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)