Panglima TNI soal IKN Rentan Ancaman Udara: Alutsista Kita Masih Kurang Banyak

23 Mei 2022 14:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengikuti Rapat Kerja dengan DPD di gedung DPD, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengikuti Rapat Kerja dengan DPD di gedung DPD, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto menyoroti rentannya wilayah udara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Merespons hal itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tak menampik bahwa Indonesia masih kekurangan alutsista.
ADVERTISEMENT
Andika menyebut, kekurangan alutsista tak hanya di matra udara tapi juga dua matra lain.
"Memang kalau dilihat dari alutsista kita memang masih kurang banyak sekali. Bukan hanya di udara tapi juga di matra darat dan matra laut," ujar Andika Perkasa saat berkunjung ke PBNU, Senin (23/5).
Meski begitu, Andika bersyukur karena Kemenhan selalu membantu kerja TNI. Khususnya, dalam memperkuat sistem pertahanan negara untuk meningkatkan kemampuan alutsista Indonesia.
"Tetapi yang jelas apa pun yang bisa diberikan oleh pemerintah kepada TNI dalam hal pengadaan alutsista ini dieksekusi oleh Kementerian Pertahanan, kita sudah sangat berterima kasih. Karena memang itulah kemampuan negara," ucap Andika.
Andika meyakini pemerintah pasti sudah berusaha untuk mengalokasikan anggaran bagi pengembangan alutsista. Jika masih kurang, masih ada pertimbangan lain oleh pusat dalam penggunaan anggaran untuk pos yang lebih penting.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah juga sudah berusaha memberikan yang terbanyak sesuai dengan kondisi keuangan. Kan dari tahun ke tahun biasanya selalu ada, naik turun dan itu semua juga akan berpengaruh kepada sasaran," kata Andika.
"Tapi yang jelas tidak ada pemerintah yang kemudian tidak berusaha maksimal dalam memberikan anggaran, termasuk pemerintah presiden saat ini," pungkasnya.