PAPDI Dorong Percepat Booster, tapi Cakupan Vaksinasi Primer Harus Ditingkatkan

29 Januari 2022 9:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga atau booster COVID-19 kepada warga di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga atau booster COVID-19 kepada warga di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) atau Indonesian Society of Internal Medicine mengeluarkan rekomendasi terkait diadakannya program vaksinasi booster COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PAPDI, Sally A. Nasution, menyatakan PAPDI mendukung diadakannya vaksinasi booster COVID-19. Hal ini diketahui lewat surat terbuka yang ditujukan kepada Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan RI, Kepala Sub Dinas Unit (Kasubdit) lmunisasi Kementerian Kesehatan RI, serta seluruh PAPDI Cabang dan seluruh Perhimpunan Seminat dalam Lingkup PAPDI
Meski demikian, Ketua Badan Khusus Satgas lmunisasi Dewasa PAPDI, Samsuridjal Djauzi mengatakan saat ini yang harus difokuskan adalah meningkatkan cakupan vaksinasi corona primer. Terutama pada kelompok-kelompok rentan yang belum menerimanya.
"Cakupan vaksin primer harus terus ditingkatkan sesuai dengan pencapaian yang diharapkan terutama bagi kelompok usia lanjut, komorbid, anak-anak dan ibu hamil.” ujar Samsuridjal dalam keterangannya, Sabtu (29/1).
Samsuridjal menegaskan, PAPDI juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu dan takut dalam mendapatkan vaksinasi booster sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Serta, dr Sally mengimbau masyarakat yang mengalami efek samping setelah penyuntikan untuk segera melapor ke nomor telepon yang telah disiapkan atau fasilitas Iayanan kesehatan masyarakat terdekat.
“Bersama protokol lesehatan, vaksinasi COVID-19 berperan penting dalam mengendalikan pandemi COVID ini. Meski demikian, keberhasilan program vaksinasi akan sangat tergantung pada banyak sektor untuk mengatasi hambatan yang ada, salah satunya mengatasi kesalahan informasi vaksin," ujar dia.
“Keberhasilan program vaksinasi dan perjalanan menuju berakhirnya pandemi ini bisa berhasil apabila masyarakat dan semua sektor saling bekerja sama,” tutup dr Sally.
PAPDI juga meminta semua bidang dan sektor yang terlibat dalam program vaksinasi COVID-19 juga turut memantau efektivitas dan keamanan vaksin booster.
Hingga Jumat (28/1), sudah lebih dari 1,3 juta penduduk telah mendapatkan suntikan booster di seluruh Indonesia. Vaksin booster ini diberikan secara gratis dengan sejumlah syarat, yakni sudah melaksanakan vaksin corona dosis kedua dengan jeda waktu minimal 6 bulan dan telah berusia 18 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT