Para Akademisi yang Menjadi Korban Corona

26 Maret 2020 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jumlah korban akibat virus corona terus bertambah. Data terbaru pada Rabu (25/3) terdapat 790 kasus di Indonesia. Sebanyak 31 pasien dinyatakan sembuh, sementara 58 pasien lainnya meninggal.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah yang meninggal itu, terdapat akademisi yang ikut menjadi korban virus corona. kumparan mencatat ada tiga nama akademisi yang dikabarkan meninggal akibat terjangkit virus tersebut.
Pertama ialah Guru besar Farmakologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKMKK) UGM, Profesor Iwan Dwiprahasto. Ia diumumkan sakit COVID-19 pada Rabu (18/3). Usai menjalani perawatan selama enam hari, pria berusia 58 tahun itu dinyatakan meninggal dunia di RSUP Sardjito Yogyakarta pukul 00.04 WIB.
Iwan dimakamkan pukul 07.30 WIB di hari yang sama. Pemakamannya disiarkan melalui akun Instagram ugm.yogyakarta.
Akademisi kedua ialah dosen prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Erwin Indradjaja. Berbeda dengan Iwan, Erwin dinyatakan meninggal dunia dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Universitas, dr. Agustin Kusumayati, mengatakan hasil laboratorium Erwin terkait virus corona belum keluar. Meski begitu, pemakaman jenazah Erwin dilakukan dengan standar jenazah pasien COVID-19.
“Beliau wafat pada Selasa, 24 Maret 2020. Saat wafat, almarhum adalah PDP," kata Agustin.
Suasana pemakaman Guru Besar Farmakologi UGM Prof Iwan Dwiprahasto yang positif corona. Foto: Dok. UGM
Sebelum Erwin, Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, Prof Dr dr Bambang Sutrisna, MHSc, meninggal dunia di RS Persahabatan pada Senin (23/3). Bambang dikabarkan meninggal dalam status PDP COVID-19.
Kabar duka terakhir datang dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dosen sekolah bisnis yang juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Aji Dr. Ir. Aji Hermawan, MM, meninggal dunia di RS Hermina Bogor pada 25 Maret 2020 pukul 03.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Rektor IPB Arif Satria dalam keterangan tertulisnya mengatakan Aji didiagnosa sakit tifus. Dalam perkembangannya telah dilakukan tes swab, tetapi hingga kini hasilnya belum keluar.
Meski begitu, sebagai antisipasi, Crisis Center IPB University meminta seluruh pihak yang berkontak dengan almarhum dalam 14 hari terakhir untuk melapor ke Kontak Layanan Crisis Center dan melakukan karantina mandiri, hingga hasil tes SWAB diperoleh. "Kita berharap hasil tes SWAB-nya negatif, " kata Arif.
Ilustrasi Corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Arif juga mengimbau kepada seluruh warga IPB University untuk melakukan salat ghaib. Musababnya, saat ini IPB University tengah menjalankan kebijakan Partially Closed Down.
Kebijakan itu adalah para dosen dan tenaga kependidikan sedang bekerja dari rumah, mahasiswa juga sedang belajar atau ujian online dari kediamannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
"IPB University sangat kehilangan salah satu putra terbaiknya. Kita doakan semoga karya-karya Pak Aji menjadi amal soleh yang akan terus mengalirkan pahala. Semoga beliau husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah," kata Arif.
Ilustrasi Corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan