news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Partai Aung San Suu Kyi Menang Pemilu Myanmar

13 November 2020 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi. Foto: AFP/Nyein CHAN NAING/POOL
zoom-in-whitePerbesar
Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi. Foto: AFP/Nyein CHAN NAING/POOL
ADVERTISEMENT
Partai pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, memenangi kursi mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Hal ini berdasarkan hasil resmi Pemilu Myanmar yang dirilis pada hari Jumat (13/11).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, berdasarkan hasil pemilu 8 November lalu mengkonfirmasi Parta Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi, mengamankan 322 kursi di badan legislatif bikameral yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.
NLD mendapat 346 kursi dari 412 kursi yang diumumkan dengan hasil dari 64 kursi lagi belum diumumkan.
Sementara itu pihak oposisi yang berpihak kepada militer, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP), hanya mendapatkan 24 kursi.
Juru bicara NLD Monywa Aung Shin mengatakan kemenangan telak ini menunjukkan bahwa orang-orang masih percaya pada kepemimpinan Suu Kyi.
Pendukung Aung San Suu Kyi ketika merayakan kemenangan di markas partai di Yangon, Myanmar. Foto: Shwe Paw Mya Tin/Reuters
Kemenangannya akan menjadi dorongan selamat datang bagi Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian yang mengalami masa jabatan pertama yang bergejolak dan berjuang untuk memenuhi harapan publik yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Dia ditugaskan untuk mengembangkan negara yang menderita hampir 50 tahun dalam isolasi dan kemunduran di bawah pemerintahan militer yang ketat, yang merupakan tahun-tahun yang Suu Kyi jalani sebagai tahanan rumah.
Aksi bela Rohingya di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pengungsi Rohingya melintasi Teluk Benggala Foto: REUTERS/Danish Siddiqui
Kali ini, pemungutan suara dilihat sebagai referendum pada pemerintahan Suu Kyi, yang sangat populer di dalam negeri.
Tetapi reputasinya di luar negeri telah runtuh karena tuduhan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya di negara itu, meski hal ini dibantah oleh pemerintah Myanmar.
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi meninggalkan Mahkamah Internasional (ICJ) usai persidangan dugaan genosida terhadap Muslim Rohingya. Foto: REUTERS/Eva Plevier