Partai Berkuasa Jepang Mulai Pemilihan Calon Pimpinan dan PM Baru

29 September 2021 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu calon Perdana Menteri baru Jepang, Taro Kono. Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu calon Perdana Menteri baru Jepang, Taro Kono. Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
ADVERTISEMENT
Para anggota parlemen dari partai berkuasa Jepang, Partai Liberal Demokratik (LDP), memulai pemungutan suara untuk pimpinan partai baru sekaligus calon Perdana Menteri Jepang pada Rabu (29/9).
ADVERTISEMENT
Pada pemilihan kali ini, sebanyak empat politikus memperebutkan posisi yang saat ini ditempati PM Yoshihide Suga: eks Menteri Dalam Negeri Sanae Takaichi (60); eks Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Seiko Noda (61); eks Menteri Luar Negeri Fumio Kishida (64); dan "Menteri Vaksin" Taro Kono (58).
Namun, pemilihan hari ini berakhir menjadi pertarungan antara kedua calon yang paling dijagokan, yaitu Taro Kono dan Fumio Kishida.
Anggota parlemen dari LDP, termasuk PM saat ini Yoshihide Suga dan eks PM Shinzo Abe, berkumpul di aula sebuah hotel di Tokyo untuk menyumbang hak suara mereka sejak pukul 13.00 waktu Jepang. Kotak suara ditutup sekitar 30 menit usai seluruh anggota LDP menggunakan hak suaranya.
Sedangkan, anggota biasa partai LDP telah memilih sejak beberapa hari terakhir. Hasil pemilihan telah diumumkan: tidak ada satu kandidat dengan suara mayoritas.
ADVERTISEMENT
Hasil ronde pertama ini dimenangi Kishida dan Kono. Kishida memperoleh 256 suara dan Kono 255 suara.
Seperti diketahui, jika ada satu kandidat yang memperoleh suara mayoritas, ia akan keluar menjadi pemenang. Namun, jika tidak ada suara mayoritas yang tercapai, maka dua kandidat dengan suara terbanyak akan memasuki pemilihan ronde kedua.
Hasil dari pemilihan kedua rencananya akan diumumkan pada pukul 15.40 waktu Jepang.
Pemenang dari pemilihan LDP ini akan menjadi pimpinan partai dan juga perdana menteri baru Jepang. Hal ini disebabkan Partai LDP memiliki mayoritas di parlemen Jepang.
PM Yoshihide Suga memutuskan untuk mundur dari jabatannya per akhir September ini, setelah elektabilitasnya merosot akibat penanganan pandemi yang dicap buruk.