Partai PM Jacinda Ardern Menang Telak pada Pemilu Selandia Baru

17 Oktober 2020 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pendukung  PM Jacinda Ardern bersorak saat mereka menyaksikan hasil pemilihan umum Perdana Menteri Selandia Baru di Auckland, Selandia Baru, Sabtu (17/10). Foto: AAP/David Rowland via REUTRES
zoom-in-whitePerbesar
Para pendukung PM Jacinda Ardern bersorak saat mereka menyaksikan hasil pemilihan umum Perdana Menteri Selandia Baru di Auckland, Selandia Baru, Sabtu (17/10). Foto: AAP/David Rowland via REUTRES
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menang telak dalam pemilu pada Sabtu (17/10).
ADVERTISEMENT
Dari dua per tiga suara yang sudah masuk, Partai Buruh di Selandia Baru yang dipimpin Ardern menang 49.2 persen. Perolehan suara tersebut membuat Partai Buruh mengamankan 64 dari 120 kursi parlemen.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Foto: REUTERS / Martin Hunter
Sementara penantang Ardern, Partai Nasional yang beraliran konservatif hanya memperoleh 35 kursi. Hasil pemilu 2020 merupakan yang terburuk bagi Partai Nasional kurang lebih 20 tahun terakhir.
Melihat partainya mustahil menang Pemimpin Partai National Judith Collins mengaku kalah. Dia mengucapkan selamat bagi Ardern dan Partai Buruh.
Sejumlha warga berjaan menuju tempat pemungutan suara untuk Pemilihan Umum Selandia Baru 2020 di Auckland, Selandia Baru, Sabtu (17/10). Foto: MICHAEL BRADLEY/AFP
"Selamat atas hasil yang kalian dapat. Saya percaya ini adalah hasil luar biasa bagi Partai Buruh," kata Collins di Auckland demikian dikutip dari AFP.
Kemenangan Ardern sudah diprediksi banyak pihak. Penanganan virus corona yang ditangani dengan baik oleh Ardern dan pemerintahannya, jadi salah satu faktor utama kemenangan.
ADVERTISEMENT
Sejak awal pandemi Selandia Baru adalah salah satu contoh sukses penanganan corona. Sampai saat ini hanya 25 orang dari 5 juta warga Selandia yang meninggal karena COVID-19.
Faktor lain kemenangan Ardern, adalah ketika dirinya menunjukkan simpati dan perhatian besar terhadap korban penembakan di dua masjid di kota Christchurch pada 2018 lalu.