Pasien Corona di Semarang Lama Sembuh karena Faktor Usia dan Penyakit Penyerta

2 Juni 2020 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans saat simulasi penanganan wabah virus Corona di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
zoom-in-whitePerbesar
Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans saat simulasi penanganan wabah virus Corona di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
ADVERTISEMENT
Tingkat kesembuhan pasien positif virus corona di Kota Semarang cukup rendah. Dinas Kesehatan Semarang mengungkapkan, faktor usia dan penyakit penyerta menjadi penyebab lambatnya penurunan kesembuhan.
ADVERTISEMENT
“Dari tanggal 25 Mei sampai dengan sekarang yang sembuh di Kota Semarang hanya 4 (pasien). Itu lambat banget,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Abdul Hakam kepada wartawan, Selasa (2/6).
Hakam menjelaskan, dari 132 pasien yang kini dirawat karena COVID-19, rata-rata usia pasien 45 tahun ke atas. Selain itu, mereka memiliki penyakit penyerta seperti diabetes.
“Banyak sekali faktor penyertanya. Misal diabetes, hipertensi, asma, obesitas, itu memperlambat kesembuhan,” ucap dia.
Sebagai contoh, Hakam menjelaskan para pasien positif COVID-19 yang kini dirawat di rumah dinas, rata-rata pedagang dari Pasar Kobong. Mereka memiliki riwayat hipertensi ada pula yang diabetes.
“Sekarang ada 50-an (pasien), rata-rata hipertensi. Ada diabetnya. Apalagi dari Pasar Kobong rata-rata diabetes,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dari 132 orang pasien virus corona di Semarang, Hakam mengatakan presentasi pasien di bawah usia 18 tahun masih di bawah 2 persen.
“Anak ada tapi persentasenya kecil, 1 koma sekian persen, di bawah 2 persen. Usia di bawah 18 tahun,” tutur dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!