Pasien COVID-19 Berpenyakit Jantung Paling Berisiko Meninggal Dunia

5 November 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi penyakit jantung. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi penyakit jantung. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis penyakit dalam dr Chandra Wiguna mengungkapkan fakta terkait pasien COVID-19. Ia menyebut, pasien COVID-19 dengan penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) paling berisiko meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Ada yang mengalami kardiovaskular atau gangguan jantung dan pembuluh darah. Ini penyakit yang paling meningkatkan risiko kematian. Bisa sampai 10 kali lipat. Diabet 6 kali, hipertensi 3 sampai 4 kali," kata Chandra dalam diskusi virtual di BNPB, Kamis (5/11).
Jadi menurut Chandra, mereka dengan penyakit penyerta di atas harus lebih waspada dan disiplin protokol kesehatan. Persoalan penyakit penyertanya harus betul-betul dikendalikan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Chandra Wiguna. Foto: Satgas COVID-19
"90 persen yang meninggal itu ada komorbid. Pada pasien meninggal hanya 1 sampai 2 persen yang tidak komorbid, sisanya komorbid," tutur dia.
"Komorbid menjadi masalah penderita COVID. Pemantauan penyakit penyerta harus dilakukan," sambungnya.
Namun yang menjadi persoalan lainnya tak sedikit pasien COVID-19 yang tak tahu bahwa ia punya komorbid. Ketika terkena COVID-19 baru terungkaplah penyakit-penyakit lainnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi banyak yang belum tahu. Terlepas dengan permasalahan COVID-19 ini memang datanya banyak penduduk di Indonesia bahkan di dunia enggak tahu dia sakit. Karena kurangnya kesadaran untuk medical check up," tutup Chandra.