Pasien Positif Corona di Tasikmalaya Meninggal, Jenazahnya Ditolak saat Kremasi

29 Maret 2020 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Tasikmalaya Uus Supangat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Tasikmalaya Uus Supangat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang pasien positif corona di Tasikmalaya meninggal dunia Pada Minggu (29/03) dini hari tadi. Ini merupakan pasien pertama yang meninggal dunia di Tasikmalaya setelah sebelumnya ada 5 warga di kota itu positif corona.
ADVERTISEMENT
"Perkembangan terbaru kasus COVID-19, untuk yang confirm positif melalui rapid test, pada tadi malam satu meninggal dunia," ujar Tim Crisis Center Covid-19 Kota Tasikmalaya yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat, Minggu (29/3).
Uus menambahkan, pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia tersebut mempunyai riwayat perjalanan ke daerah Bandung beberapa waktu lalu.
"Ya, yang dari cluster Lembang (Bandung)" singkat Uus.
Uus mengatakan pasien itu berjenis kelamin laki-laki berusia 71 tahun. Menurut Uus, pasien itu awalnya hendak dikremasi, namun ditolak pengelola krematorium.
Kepala Dinas Kesehatan Tasikmalaya Uus Supangat. Foto: Dok. Istimewa
"Barusan saya dapat kabar dari tim yang di lapangan sedang menentukan titik lokasi (pemakaman)," sambung Uus.
Adanya penolakan jenazah tersebut, dinilai Uus, karena kurangnya pemahaman di masyarakat mengenai Kasus COVID-19. Padahal petugas sudah menjamin keamanan masyarakat yang berdekatan dengan jenanzah.
ADVERTISEMENT
"Padahal untuk kasus COVID-19, kita sudah melakukan langkah pengamanan, kita sudah lakukan dengan prosedur bahwa di mana jenazah ini harus diberlakukan sesuai SOP yang ada, sehingga tidak akan mencemari atau menularkan (virus) keluar setelah pasien ini meninggal dunia," ucap Uus.
Perkembangan kasus COVID-19 di Kota Tasikmalaya hingga Minggu (29/3) siang, kini pasien yang positif berjumlah empat orang, sementara pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 282 orang serta Pasien Dalam Pemantauan (PDP) berjumlah 11 orang.
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan