Pasien Positif Corona di Yogyakarta Melahirkan, Kondisi Bayi Sehat

5 Juni 2020 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir. (14/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. (14/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta hari ini mengumumkan penambahan satu pasien positif virus corona. Satu pasien positif COVID-19 terbaru adalah perempuan berusia 29 tahun beralamat Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemeriksaan laboratorium dan terkonfirmasi positif pada hari ini tanggal 5 Juni 2020 terdapat tambahan 1 kasus positif. Sehingga total kasus positif COVID-19 di DIY menjadi sebanyak 238 kasus," jelas juru bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, Jumat (5/6).
Pasien itu pada 1 Juni lalu diketahui pulang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk keperluan melahirkan. Karena memiliki riwayat dari luar kota, perempuan itu lalu menjalani tes swab PCR.
Setelah menjalani tes swab, perempuan itu lalu melahirkan seorang bayi perempuan.
Ilustrasi bayi memakai "Face Shield". Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
"Sudah melahirkan, bayi berjenis kelamin perempuan. Kondisi bayi sehat, lahir spontan, belum diuji lab (bayinya). Yang bersangkutan masuk RS dari laporan RS tanggal 2 Juni," kata Berty.
"Datang (memang) akan melahirkan, karena riwayat dari Jakarta maka di-PCR," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Berty menjelaskan, rumah sakit memberlakukan SOP COVID-19 selama proses persalinan.
"Info baru kami dapatkan dari RS bahwa ibu bayi masih di RS, sedangkan bayi sudah dibawa pulang keluarganya," katanya.
Ilustrasi melahirkan bayi. Foto: Thinkstock
Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, Irene, menjelaskan belum ada penelitian terkait penularan virus corona dari ibu ke bayi melalui ASI.
Namun, penularan bisa terjadi apabila ibu itu menyentuh bayinya dengan keadaan tangan belum dicuci. Selain itu, potensi penularan bisa terjadi apabila ibu menyusui batuk atau bersin di dekat bayinya.
"Sampai saat ini belum ada penelitian atau laporan bahwa ASI bisa menularkan SARS CoV2. Meski demikian, risiko bayi tertular infeksi virus corona dari ibunya tetap ada," jelas Irene.
ADVERTISEMENT
"Penularan mungkin terjadi ketika ibu menyusui yang terjangkit virus corona menyentuh bayinya dengan tangan yang belum dicuci, juga ketika ibu menyusui batuk atau bersin di dekat bayinya," lanjutnya.
Hingga Jumat (5/6), jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona di DI Yogyakarta berjumlah 1.589 orang. Dari jumlah itu, 238 orang di antaranya positif COVID-18 dan dirinci 175 sembuh dan 8 meninggal. Sisanya yakni 160 orang masih menunggu hasil lab, namun 18 orang di antaranya meninggal dunia.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.