Pasien Positif Corona Klaster Asrama Haji Surabaya Jadi 20 Orang

3 April 2020 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persebaran COVID-19 peserta pelatihan calon petugas Haji klaster asrama Haji Sukolilo.  Foto:  Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Persebaran COVID-19 peserta pelatihan calon petugas Haji klaster asrama Haji Sukolilo. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov Jawa Timur mengumumkan 10 orang di Lamongan positif corona. Sembilan dari 10 orang itu masuk dalam klaster Asrama Haji Sukolilo.
ADVERTISEMENT
Lebih rinci, 8 orang dari peserta pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada pada 9-18 Maret 2020 lalu. Ditambah, 1 orang lainnya adalah teman salah satu peserta yang positif corona.
Sebelumnya, 11 orang peserta pelatihan calon petugas haji terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga, dengan penambahan ini, total 20 orang positif corona masuk dalam klaster Asrama Haji Sukolilo.
“Dari 49 (positif COVID-19 di Jatim) yang disampaikan, yang Lamongan ini kita sudah melakukan tracing 8 terkait pelatihan haji yang diikuti, 6 di antaranya (peserta) pelatihan petugas haji Indonesia. 2 tim pembina haji Indonesia. 1 orang terindikasi ada penyakit penyerta TBC, 1 (positif lainnya) teman dari yang ikut pelatihan,” kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (3/4).
Persebaran COVID-19 peserta pelatihan calon petugas Haji klaster asrama Haji Sukolilo. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sementara itu, Kohar mengaku, hingga kini masih kesulitan melacak klaster-klaster kasus COVID-19 di Jatim. Pihaknya mengimbau kepada anggota keluarga pasien COVID-19 untuk kooperatif dengan tim tracing Gugus Tugas Pemprov Jatim agar persebaran virus corona dapat diatasi.
ADVERTISEMENT
“Mohon dari masyarakat yang keluarganya terindikasi PDP atau OTG, berikan kesempatan kami untuk melakukan tracing karena ini bagian kita melihat jaring-jaring terkaitnya sebagai upaya-upaya pencegahan. Memang harus hati hati kalau ada ngaku tim tracing, ada niatan tidak baik,” jelasnya.
“Kalau anggota kami yang melakukan tracing kami mohon untuk direspon. Karena kami juga kesulitan mendapatkan klaster-klaster di Surabaya maupun juga yang ada di Sidoarjo. Sehingga kita belum temukan benang merahnya terkait kasus yang lain,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sebelumnya, Kohar mengatakan, ada 29 orang yang berhasil di-tracing oleh timnya. 11 dari 29 orang itu dinyatakan positif COVID-19. Sisanya, 18 orang masuk pasien dalam pengawasan (PDP). Mereka tersebar di sejumlah daerah di Jatim. Namun, Kohar enggan membeberkannya.
ADVERTISEMENT
“Ada 11 yang positif di mana ada satu meninggal di Kabupaten Kediri. Keseluruhan ada 29, dari 29 itu 11 positif dan 18 PDP tersebar di kabupaten/kota,” kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (2/4).
***