Pasien Suspect Corona di Semarang Dibalut Plastik Sebelum Dimakamkan

25 Februari 2020 20:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr Kariadi, dr Muchlis Achsan Udji meninjau ruang perawatan RSUP Kariadi Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr Kariadi, dr Muchlis Achsan Udji meninjau ruang perawatan RSUP Kariadi Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pasien suspect virus corona yang dirawat di ruang isolasi RSUP dr Kariadi Kota Semarang meninggal dunia, Minggu (23/2). Pasien yang identitasnya dirahasiakan oleh pihak rumah sakit itu sudah dimakamkan. Pasien tersebut, dimakamkan sesuai prosedur pencegahan virus corona.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP dr Kariadi Semarang, Nurdopo Baskoro menjelaskan, jenazah pasien itu dimakamkan sesuai prosedur penanganan jenazah suspect virus corona.
“Sesuai prosedur penanganan jenazah pasien emerging, jenazah harus tertutup rapat, dibungkus plastik dan dimasukkan ke dalam peti,” ungkap Baskoro kepada kumparan, Selasa (25/2).
Lebih lanjut, kata Baskoro, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Musababnya, pasien itu meninggal saat berada di ruang isolasi.
Pada saat meninggal, tim dokter belum bisa menyimpulkan penyebab kematian pasien itu.
Musababnya, tim dokter harus mengirim sampel swap pasien itu ke Litbangkes Kemenkes RI.
Hasilnya dinyatakan pasien itu meninggal bukan karena virus corona. Informasi negatif itu didapatkan sehari setelah pasien dimakamkan.
ADVERTISEMENT
“Beruntung karena keluarga pasien ada dari kesehatan maka mudah bagi kami untuk menjelaskan dan diberi pengertian,” katanya.
Meski begitu, kata Baskoro, hasil swab atau usap tenggorokan dari pasien laki-laki berusia 37 tahun tersebut terkonfirmasi bukan virus corona.
“Hasilnya dari Litbangkes keluar sehari setelah pasien dimakamkan. confirmed bukan Covid-19,” tegasnya.
Sebagai informasi, pasien tersebut mulai dirawat di RSUP dr Kariadi pada 19 Februari lalu. Pasien merupakan rujukan dari salah satu rumah sakit daerah di Jateng. Pada 20 Februari 2020, RS Kariadi mengirimkan sampel swab pasien itu ke Litbangkes Kemenkes RI. Belum juga hasil sampel keluar, pasien itu meninggal pada Minggu (23/2). Sehari setelah dimakakamkan, Litbangkes Kemenkes RI mengeluarkan hasil sampel menyatakan pasien itu negatif. Namun tak dijelaskan sakitnya apa.
ADVERTISEMENT
Pasien memiliki riwayat perjalanan dari Spanyol transit di Dubai. Kemudian, pasien kembali ke Indonesia pada 12 Februari. Pasien mulai dirawat pertama kali pada 17 Februari.
Sementara itu, kata Baskoro, saat ini di RSUP dr Kariadi masih merawat seorang pasien perempuan berusia 25 tahun. Pasien tersebut masuk ke RSUP dr Kariadi Senin (24/2) kemarin.
“Saat ini (masih) ada satu yang dirawat di ruang isolasi. Perempuan usia 25 tahun, datang sore kemarin. Keluhan demam, batuk, pilek. Riwayat kontak erat dengan WNA. Tetapi pasien sendiri tidak ada riwayat bepergian ke luar negeri,” kata Baskoro.
Sejak Januari hingga akhir Februari ini, RSUP dr Kariadi sudah merawat sebanyak 23 pasien dengan dugaan virus corona.
Dari total 23 pasien, 13 di antaranya kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Artinya hanya dikarantina di luar rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Sementara, 10 lainnya merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Beberapa diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang, China dan Korea.