Pasukan Aljazair Tembaki Sekelompok Pemain Jet Ski dari Maroko, 2 Turis Tewas

4 September 2023 2:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi JetSki Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi JetSki Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aljazair memberikan penjelasan soal pasukan keamanannya yang melepaskan tembakan terhadap sekelompok pemain jet ski dari Maroko, Minggu (3/9). Tembakan diletuskan karena mereka menolak untuk mematuhi perintah berhenti.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa lalu. Pihak keamanan tengah berpatroli saat mencegat para pemain jet ski tersebut. Mereka disebut secara diam-diam hendak masuk ke perairan Aljazair.
“Setelah mengeluarkan peringatan dan memerintahkan mereka untuk berhenti beberapa kali, para tersangka menolak untuk mematuhi dan melarikan diri," demikian siaran pers dari Kementerian Pertahanan Aljazair, dikutip dari AFP, Senin (4/9).
Adapun keterangan pers dari Kemenhan Aljazair itu disampaikan usai dua orang dari para pemain jet ski itu ditembak mati. Padahal keduanya merupakan wisatawan.
Penembakan dilakukan usai beberapa kali peringatan diberikan, tetapi tak dipatuhi. Dua jet ski disebut berhasil melarikan diri.
Berdasarkan keterangan dari Kemenhan Aljazair, penembakan itu dilakukan karena meningkatnya aktivitas geng penyelundup narkoba dan kejahatan terorganisir lainnya di perbatasan. Aktivitas ini disebut kerap dilakukan dengan jet ski.
ADVERTISEMENT
Laporan dari Maroko menyebutkan turis Prancis-Maroko Bilal Kissi (29) dan sepupunya asal Maroko Abdelali Mechouar (40) tewas dalam insiden penembakan oleh pasukan keamanan Aljazair itu. Orang ketiga, Smail Snabe, terluka dan ditahan di Aljazair.
Saudara laki-laki Kissi, Mohamed, yang juga termasuk dalam kelompok itu, mengatakan mereka tersesat dan hampir kehabisan bahan bakar setelah meninggalkan resor Saidia di Maroko, dekat perbatasan dengan Aljazair.
Dia mengatakan berhasil meninggalkan daerah itu setelah penembakan tersebut dan dijemput oleh angkatan laut Maroko.