Pasukan Israel Sengaja Targetkan Perempuan dan Anak-Anak Palestina

8 April 2024 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wanita Palestina membaca Al-Quran saat mereka menunggu di depan pembatas beton di sebuah pos pemeriksaan di Qalandia, di Tepi Barat, untuk menyeberang dan jalani salat Jumat di masjid Al Aqsa, Jumat (15/3/2024). Foto: Jaafar Ashtiyeh/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Wanita Palestina membaca Al-Quran saat mereka menunggu di depan pembatas beton di sebuah pos pemeriksaan di Qalandia, di Tepi Barat, untuk menyeberang dan jalani salat Jumat di masjid Al Aqsa, Jumat (15/3/2024). Foto: Jaafar Ashtiyeh/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Urusan Perempuan Palestina, Mona Al-Khalili, mengungkapkan bahwa pasukan pendudukan Israel sengaja menargetkan perempuan dan anak-anak di Gaza dan Tepi Barat.
ADVERTISEMENT
Al-Khalili mengatakan perempuan Palestina di Jalur Gaza menderita kondisi paling berbahaya sekaligus paling keras dalam beberapa dekade terakhir.
Hal itu lantaran kondisi kesehatan dan kehidupan yang memburuk, minimnya sarana di pengungsian serta krisis makanan dan air. Demikian dikutip dari Antara, Senin (8/4).
Al-Khalili menunjukkan bahwa 9.560 perempuan terbunuh sejak awal agresi Israel 7 Oktober di Jalur Gaza, dari total 33.175 korban jiwa, menurut statistik Dana Kependudukan PBB (UNFPA).
Seorang wanita menggendong bayi, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, berlindung di tenda kamp di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan. Foto: Mohammed Salem/Reuters
Dia mengindikasikan bahwa saat ini terdapat sekitar 15.000 ibu hamil di Jalur Gaza, 95 persen di antaranya tidak mengonsumsi makanan yang cukup sehingga meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan calon bayi.
Menurut Al-Khalili, terdapat sekitar satu juta perempuan yang terpaksa mengungsi dan menghadapi risiko perlindungan yang semakin besar di pusat penampungan yang kekurangan kebutuhan pokok dan privasi di tengah jaringan dukungan keluarga yang terpisah-pisah.
ADVERTISEMENT
Disebutkan pula bahwa 8.100 perempuan di Jalur Gaza akan melahirkan pada Mei.
Seorang wanita Palestina terjatuh dan dikelilingi tentara Israel bersejata lengkap, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: Oren Ziv / AFP
Al-Khalili mencatat bahwa pembatasan mobilitas dan perpecahan kota masih terus terjadi sehingga menghambat akses layanan kesehatan dan sosial, pergerakan ambulans dan juga implementasi layanan kemanusiaan.
Di Tepi Barat, Al-Khalili mengatakan pasukan pendudukan Israel telah membuat 1.620 keluarga Palestina, termasuk 710 anak, mengungsi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, akibat rumahnya dibongkar zionis Israel.