Pasukan Israel Serang Pelayat di Pemakaman Pemuda Palestina, 18 Orang Ditangkap
ADVERTISEMENT
Prosesi pemakaman seorang warga Palestina bernama Waleed al-Shareef di Yerusalem diserang pasukan Israel, Senin (16/5). Waleed meninggal akibat kekerasan pasukan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Mengutip kantor berita Palestina, WAFA, sebanyak 18 pelayat Palestina ditangkap oleh pasukan Israel dalam penyerangan tersebut. Berdasarkan video yang diunggah WAFA, warga Palestina yang ditangkap, termasuk di antaranya perempuan, nampak disudutkan oleh pasukan bersenjata Israel dan diminta untuk patuh.
Video yang diunggah oleh AlQastal juga menunjukkan kisruh di lokasi ambulans selama pemakaman Walid Al-Sharif di Yerusalem. Pasukan Israel bahkan sempat terdengar menembakkan peluru tajam ke ambulans.
Sementara itu dikutip dari Reuters, pemakaman Waleed al-Shareef dimulai setelah matahari terbenam di Kota Tua Yerusalem. Nampak penjagaan ketat pasukan Israel dengan posisi siaga selama prosesi pemakaman, sementara warga Palestina melontarkan kembang api hingga batu sebagai bentuk perlawanan terhadap pasukan pendudukan.
Sejumlah pasukan Israel yang menangkap pelayat Palestina terlihat memerintahkan mereka menghadap tembok dalam video yang dibagikan Reuters.
ADVERTISEMENT
"Warga Palestina yang menghadiri prosesi pemakaman menembakkan kembang api dan melemparkan batu dan benda lain ke arah polisi," kata juru bicara polisi Israel.
"15 pria ditahan dan 6 polisi terluka," imbuhnya.
Waleed al-Shareef terluka pada 22 April dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di situs suci Masjid Al-Aqsa. Menurut petugas medis Palestina, sekitar 30 lainnya juga terluka hari itu.
Pelayat Wartawati Shireen Abu Alekh Juga Dipukuli
Beberapa hari lalu, pasukan keamanan Israel memukuli pelayat yang membawa peti mati jurnalis Shireen Abu Akleh dari Rumah Sakit St Louis French menjelang pemakaman di Kota Tua, Yerusalem Timur, pekan lalu.
Jurnalis Al-Jazeera Imran Khan melaporkan, pasukan Israel menargetkan pelayat karena mereka tidak ingin orang-orang itu berjalan dengan peti mati Shireen yang hendak dibawa ke gereja.
Shireen merupakan penganut Kristen yang dibunuh oleh pasukan Israel dengan tembakan di kepala saat sedang liputan di Kota Jenin, Tepi Barat, yang diduduki pasukan Zionis. Padahal Shireen sudah memakai rompi pers.
ADVERTISEMENT
“Apa yang terjadi adalah ada beberapa kejadian saling dorong mendorong antara tentara Israel dan orang-orang yang ingin membawa jenazah Shireen ke gereja,” papar Khan.
“Mereka ingin berjalan dengan jasadnya. Mereka tidak ingin naik mobil, tentara Israel mengatakan bahwa mereka tidak diizinkan (untuk berjalan),” sambungnya.