Pasukan Israel Tembak Komandan Palestina, Berujung Bentrok 2 Remaja Tewas

10 Agustus 2022 2:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran Palestina memblokade jalan dengan barang-barang bekas yang mereka bakar di dekat pos pemeriksaan yang dijaga Israel di Hawara, selatan Nablus, Minggu (7/8/2022). Foto: Jaafar Ashtiyeh/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran Palestina memblokade jalan dengan barang-barang bekas yang mereka bakar di dekat pos pemeriksaan yang dijaga Israel di Hawara, selatan Nablus, Minggu (7/8/2022). Foto: Jaafar Ashtiyeh/AFP
ADVERTISEMENT
Pasukan keamanan Israel kembali menggugurkan seorang komandan militan Palestina dan seorang pejuang lainnya dalam baku tembak di Tepi Barat pada Selasa (9/8).
ADVERTISEMENT
Pasukan Israel mengepung rumah Ibrahim Al-Nabulsi, seorang komandan senior kelompok militan Brigade Martir Al-Aqsha Fatah yang telah lama masuk dalam daftar buronan Israel.
Militer Israel mengatakan Al-Nabulsi telah dicurigai melakukan beberapa serangan penembakan terhadap warga sipil dan tentara Israel.
"Al-Nabulsi, yang dibarikade di dalam, menolak untuk menyerah dan tewas bersama dengan gerilyawan lain dalam baku tembak dengan pasukan Israel, yang juga menggunakan peluru kendali bahu dalam pertempuran itu," kata sebuah pernyataan militer Israel dikutip dari Reuters.
Baku tembak di kota Nablus, Tepi Barat utara, adalah insiden paling mematikan di Tepi Barat sejak Israel dan kelompok militan Jihad Islam Palestina (PIJ). Insiden ini mengakhiri tiga hari pertempuran di Gaza, yang terburuk dalam lebih dari setahun.
ADVERTISEMENT
Al-Nabulsi adalah anggota dari "Brigade Nablus" yang baru dibentuk, yakni aliansi militan Palestina di kota yang juga termasuk orang-orang bersenjata Jihad Islam.
Warga Palestina memeriksa bangunan yang terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, Sabtu (6/8/2022). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Tewasnya Al-Nabulsi memicu bentrokan lebih lanjut. Pihak Palestina mengatakan dua remaja tewas dalam insiden terpisah ini.
Beberapa jam setelah baku tembak, puluhan ribu menghadiri pemakamannya dan menyerukan balas dendam. Menanggapi hal tersebut, pasukan Israel melepas tembakan langsung terhadap warga Palestina yang melemparkan batu dan bahan peledak ke tentara.
Jihad Islam mengatakan seorang anak berusia 16 tahun tewas saat berpartisipasi dalam konfrontasi dengan pasukan Israel itu.
Adapun di kota Hebron, Tepi Barat, pejabat kesehatan Palestina mengatakan seorang anak berusia 17 tahun meninggal karena luka-lukanya akibat tembakan langsung Israel.
ADVERTISEMENT
Militer Israel mengatakan ini bentuk perlawanan dari "kerusuhan kekerasan" di daerah itu dan karena "adanya indikasi serangan."
Pejabat kesehatan Palestina mengkonfirmasi empat kematian tersebut dan mengatakan 40 orang lagi terluka secara total. Tidak ada laporan tentang korban Israel.
Kerusakan permukiman warga di Jabalia, Jalur Gaza, Minggu (7/8/2022). Foto: Mahmud Hams/AFP
Israel telah meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir di Tepi Barat. Otoritas Palestina yang didukung Barat secara teratur mengutuk serangan itu.
Menurut pejabat Palestina, setidaknya 44 warga Palestina, adapun setengah dari mereka warga sipil, tewas selama tiga hari serangan Israel di Gaza, yang berakhir dengan gencatan senjata pada 7 Agustus antara Israel dan Jihad Islam. Para militan menembakkan lebih dari 1.000 roket ke Israel selatan meskipun tidak ada korban Israel yang dilaporkan, karena banyak roket dicegat oleh pertahanan Israel.
ADVERTISEMENT