news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pasukan Operasi Khusus AS Disebut Beri Pelatihan pada Pasukan Taiwan

8 Oktober 2021 3:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Latihan Militer Taiwan. Foto: Ann Wang/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Latihan Militer Taiwan. Foto: Ann Wang/Reuters
ADVERTISEMENT
Dua sumber anonim mengungkapkan sejumlah kecil pasukan operasi khusus Amerika Serikat berada di Taiwan untuk sementara untuk memberikan pelatihan kepada pasukan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Pentagon—markas besar Kementerian Pertahanan AS—tidak secara spesifik memberikan keterangan atau mengkonfirmasi informasi tersebut.
Memang selama ini, Pentagon tidak pernah terbuka mengungkapkan secara detail soal pelatihan AS atau memberi nasihat kepada pasukan Taiwan.
"Saya tidak memiliki komentar tentang operasi, keterlibatan, atau pelatihan secara spesifik, tetapi saya perlu menggarisbawahi bahwa dukungan dan hubungan pertahanan kami dengan Taiwan tetap selaras dengan ancaman yang akhir-akhir ini ditunjukkan Republik Rakyat China," kata juru bicara Pentagon, John Supple, Kamis (7/10).
Sumber-sumber tersebut menolak mengungkapkan berapa lama latihan telah dilaksanakan, tetapi menyatakan pelatihan tersebut dimulai sebelum Presiden Joe Biden memerintah pada Januari 2021.
Dengan setidaknya satu media Asia yang sebelumnya melaporkan terkait pelatihan serupa, segala konfirmasi resmi dari pejabat AS dapat semakin memperburuk hubungan AS-China pada saat Beijing melakukan latihan militer di dekat Taiwan.
ADVERTISEMENT
The Wall Street Journal mempublikasikan detail terkait pelatihan tersebut, dengan mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Latihan Militer Taiwan. Foto: AFP/Getty Images
"Saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan Beijing menyadari hal ini," kata Direktur Program Asia di German Marshall Fund, Bonnie Glaser. Ia juga mencatat unggahan media sosial selama pemerintahan Trump tentang pelatihan oleh pasukan operasi khusus.
"Mempublikasikan ini akan memaksa China untuk bereaksi, dan mereka kemungkinan bereaksi dengan meningkatkan tekanan pada Taiwan," lanjutnya.
Sementara perwakilan Partai Demokrat, Ami Bera, yang juga memimpin subkomite Urusan Luar Negeri DPR untuk Asia, ditanyai apakah dia tahu tentang kegiatan tersebut.
"Tidak secara khusus penempatan, jika saya menyebutnya penempatan. Saya rasa kami mempunyai pasukan spesial dan lainnya di sana, dan di masa lalu kami pernah melatih militer (Taiwan), bekerja bersama mereka," kata Bera.
ADVERTISEMENT
Senator Partai Republik, Thom Tillis, yang berada dalam Komite Angkatan Bersenjata Senat, mengatakan dia tidak diberi tahu secara spesifik dan hanya melihat laporan publik. Namun, ia menambahkan: "Sebetulnya saya akan bahagia jika jumlahnya ratusan".
AS merupakan pemasok terbesar senjata Taiwan dan telah lama menawarkan beberapa tingkat pelatihan sistem senjata, serta saran terperinci akan bagaimana memperkuat pertahanan militer untuk menjaga invasi dari tentara China.
Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang. Bagi China, Taiwan dapat mereka ambil secara paksa, jika perlu.
Pesawat militer China telah beberapa kali terbang di wilayah di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, yang membentang jauh dari wilayah udara Taiwan.
Namun, China tampaknya menghindari wilayah udara Taiwan, tidak ada tembakan yang dilepaskan dan tidak ada kontak dekat antara pesawat militer China dan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Taiwan telah mengecam latihan militer China dan mengatakan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasi pulau itu. Mereka menegaskan, hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan sendiri.