Pasutri yang Tewas di Kebun Tebu, Kota Binjai, Diduga Korban Begal

22 Februari 2021 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mayat pasutri yang ditemukan tewas di parit, yang bersebelahan dengan Ladang Tebu, di Kota Binjai, Medan, Sumatera Utara.
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mayat pasutri yang ditemukan tewas di parit, yang bersebelahan dengan Ladang Tebu, di Kota Binjai, Medan, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pasangan suami istri (pasutri), Sugianto (56) dan Astusi (59), ditemukan tewas di perkebunan tebu PTPN II, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara, pada Senin (22/2). Mereka tewas dengan luka bacok dan benda tumpul.
ADVERTISEMENT
Kasubag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, mengatakan keduanya ditemukan tewas pukul 09.30 WIB di sebuah parit yang bersebelahan dengan kebun tebu. Mendapat laporan warga, polisi mengevakuasi korban dan melakukan olah TKP.
Berdasarkan hasil olah TKP yang dipimpin Kapolres Binjai, AKBP Romadhoni Sutardjo, kedua korban tewas dengan sejumlah luka.
“Korban perempuan mengalami luka bacok di leher serta memar di kepala. Sedangkan (yang) laki-laki mengalami pecah kepala, akibat benda tumpul,” ujar Siswanto.
Lokasi mayat Pasutri yang ditemukan tewas di parit, yang bersebelahan dengan Ladang Tebu, di Kota Binjai, Medan, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Siswanto menyatakan berdasarkan hasil olah TKP, diduga pasutri tersebut merupakan korban begal atau perampokan.
“Diduga (pasutri) merupakan korban pembegalan. Motifnya mengambil sepeda motor jenis Honda Vario serta barang berharga milik korban. (Barang) diambil oleh pelaku,” kata Siswanto.
Siswanto menduga pelaku lebih dari satu orang. Ia menyebut pelaku tengah diburu. Ia menyatakan akan bekerja keras mengungkap kasus ini.
ADVERTISEMENT
“Diduga pelaku pencurian dengan cara kekerasan, lebih dari 2 orang. Kapolres Binjai meminta kepada jajarannya agar cepat dalam mengungakap pelaku pembunuhan sadis tersebut,” jelas Siswanto
“Serta pelaku dapat diringkus dan mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya,” tambahnya.
Lokasi mayat Pasutri yang ditemukan tewas di parit, yang bersebelahan dengan Ladang Tebu, di Kota Binjai, Medan, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Siswanto menyatakan kasus ini bermula saat pasutri itu belanja ke Pasar Tavip Kota Binjai pukul 04.00 WIB.
“Namun hingga pukul 06.00 korban tidak kunjung pulang,” ujar Siswanto.
Anak korban bernama Alika (19) yang gelisah lantas memberi tahu pamannya, Yamin (48). Proses pencarian pun akhirnya dibantu abang ipar Alika, Putra (32).
“Mereka berangkat untuk mencari dan menyisir sepanjang jalan dari rumah hingga ke Pasar Tavip,’’ ujar Siswanto.
Kemudian saat tiba di Pasar Tavip, Alika bertanya ke pedagang yang dikenal soal keberadaan orang tuanya.
ADVERTISEMENT
“Salah satu pedagang memastikan bahwa kedua orang tua korban ada datang berbelanja dan sempat membeli jengkol sekitar pukul 05.30 WIB. Selanjutnya kedua orang tuanya kembali ke rumah,’’ ujar Siswanto.
Lokasi mayat Pasutri yang ditemukan tewas di parit, yang bersebelahan dengan Ladang Tebu, di Kota Binjai, Medan, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Alika kemudian memberi tahu kondisi itu kepada Yamin dan pamannya yang lain, Syamsudin. Kedua paman Alika kemudian melanjutkan pencarian.
“Mereka menyisir sepanjang Jalan Gajah Mada dan setibanya di perempatan Jalan Kebun Dsn XII paman korban melihat ada 2 orang yang tergeletak di dalam parit,” ujar Siswanto.
Melihat kejadian itu, keduanya lantas melapor ke Polsek Binjai Timur.