Paulus Waterpauw soal Ditunjuk Jadi Pj Gubernur Papua Barat: Prosesnya Panjang

12 Mei 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelantikan Komjen Paulus Waterpauw menjadi Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan. Foto: Dok.BNPP
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan Komjen Paulus Waterpauw menjadi Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan. Foto: Dok.BNPP
ADVERTISEMENT
Mendagri Tito Karnavian menunjuk Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw sebagai Pj Gubernur Papua Barat. Usai dilantik, Paulus mengatakan penunjukkannya sebagai Pj melalui komunikasi dan proses yang panjang.
ADVERTISEMENT
"Ya, ada komunikasi. Waktu penjaringan kali, ya, ditanya. Ya, prinsipnya kalau untuk bangsa dan negara kita siap bekerja untuk kepentingan itu. Prosesnya, kan, panjang sekali, itu saja," kata Paulus usai pelantikan di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (12/5).
Terkait adanya penolakan menjadi Pj, Paulus mengatakan itu hal yang wajar. Ia memastikan akan merangkul seluruh masyarakat Papua Barat.
"Plus minus, kan, selalu ada siang ada malam, ada angin hujan, ada reaksi ada aksi, biasa itu. Itu hanya bagian dari upaya untuk memberikan dorongan sebenarnya berarti. kan, ada catatan dari mereka yang saya belum tahu, sejauh mana pikiran mereka, saya akan komunikasi merangkul mereka, mengajak bicara," ucapnya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan sejumlah alasan menunjuk Paulus sebagai Pj Gubernur Papua Barat. Ia menyebut Paulus merupakan usulan dari Majelis Rakyat Papua (MRP).
ADVERTISEMENT
“Paulus Waterpauw ini, kan, usulan dari Majelis Rakyat Papua, juga usulan dari beberapa lembaga-lembaga yang ada di sana,” kata Tito.
Selain itu, eks Kapolri itu menuturkan latar belakang Paulus dinilai cukup mumpuni. Lalu, ia juga putra asli Papua.
"Dia pernah menjadi Kapolda Papua, pernah jadi Kapolda Papua Barat sendiri dan yang penting beliau putra Papua, orang asli Papua,” ucapnya.
“Dengan segala pengalamannya, kemampuan akademik, jam terbang, kita harap bisa jaga stabilitas politik dan pertahanan di Papua,” lanjut Tito.