Paus Fransiskus Minta Negara Mana Pun Mau Terima Pengungsi dari Afghanistan

5 September 2021 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus meninggalkan mobil untuk menyambut polisi sebelum memasuki Vatikan setelah keluar dari rumah sakit Gemelli, di Roma, Italia, Rabu (14/7). Foto: Cristiano Corvino/REUTERS TV via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus meninggalkan mobil untuk menyambut polisi sebelum memasuki Vatikan setelah keluar dari rumah sakit Gemelli, di Roma, Italia, Rabu (14/7). Foto: Cristiano Corvino/REUTERS TV via REUTERS
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus berbicara terkait banyaknya masyarakat Afghanistan mengungsi setelah Taliban kembali berkuasa. Paus meminta seluruh negara di dunia mau menerima pengungsi dari Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Paus mengatakan, dirinya terus mendoakan agar para pengungsi diberikan perlindungan terutama mereka yang sudah lanjut usia.
"Dalam masa pergolakan ini, di mana warga Afghanistan mencari perlindungan, saya berdoa untuk yang paling rentan di antara mereka," kata Paus Fransiskus dikutip dari Reuters, Minggu (5/9).
"Saya berdoa agar banyak negara menyambut mereka dan melindungi mereka yang mencari kehidupan baru," tambah dia.
Sejak Taliban kembali berkuasa, ribuan warga Afghanistan dievakuasi oleh Amerika Serikat. Sebagian dari mereka masih berada di negara transit seperti Qatar, Jerman dan Italia.
Namun ada juga penduduk mencoba pergi mandiri melalui penyeberangan darat menuju negara tetangga seperti Pakistan.
"Saya juga berdoa untuk para pengungsi internal agar mereka mendapat bantuan dan perlindungan yang diperlukan. Semoga anak-anak muda Afghanistan menerima pendidikan yang merupakan kebaikan penting bagi pembangunan manusia," kata Paus Fransiskus.
Para pengungsi dari Afghanistan saat mereka naik bus setelah tiba dengan pesawat angkut Airbus A400 milik Luftwaffe Angkatan Udara Jerman di Tashkent, Uzbekistan Foto: Twitter @Bw_Einsatz/Handout via REUTERS
Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada Minggu (15/8), memicu gelombang pengungsi di Bandara Internasional Hamid Karzai. Kekacauan tak tertahankan; 10 orang dilaporkan tewas di bandara akibat tertembak atau terinjak-injak.
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat takut dengan Taliban memilih untuk kabur dan mengungsi ke negara lain.
Sebab terakhir kali Taliban berkuasa, perempuan tidak diizinkan bekerja dan anak perempuan tidak bisa bersekolah.