PBB Minta Israel dan Hamas Hormati Gencatan Senjata, Desak Hentikan Pertempuran

17 Juni 2021 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PBB Antonio Guterres Foto: REUTERS/Murad Sezer
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PBB Antonio Guterres Foto: REUTERS/Murad Sezer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menyusul konflik antara Israel dan Hamas yang kembali meletus pada Selasa (15/6), Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak kedua belah pihak menghormati gencatan senjata. Penghentian pertempuran tersebut disepakati pada 21 Mei 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Wakil Juru Bicara Sekjen PBB, Farhan Haq, mengatakan bahwa Guterres mengungkapkan kekhawatiran dan keprihatinannya atas babak baru kekerasan antara Israel dan Hamas.
“Bapak Guterres ingin penghentian pertempuran itu tetap dipertahankan dan diperkuat, demi memberikan ruang bagi para pihak terkait untuk bisa merumuskan perencanaan dalam rangka menstabilkan situasi,” kata Haq, Rabu (16/6), seperti dikutip dari CTGN.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas berhasil diraih dengan dijembatani oleh Mesir dan didukung oleh Amerika Serikat.
Sejak saat itu, negara-negara di dunia terus berupaya untuk memperkuat kesepakatan gencatan senjata antara keduanya, demi menghindari konflik-konflik lainnya.
Ledakan terlihat di atas gedung-gedung di Kota Gaza saat pasukan Israel menembaki daerah kantong Palestina, Rabu (16/6). Foto: MAHMUD HAMS/AFP

Saling Serang Israel-Hamas

Serangan demi serangan ini disebabkan oleh pawai bendera yang dilaksanakan oleh ratusan nasionalis sayap kanan Israel pada Selasa (15/6) sore di Yerusalem Timur.
ADVERTISEMENT
Bahkan, beberapa dari mereka menyerukan “Kematian bagi orang Arab” dan hinaan anti-Arab lainnya.
Kelompok militan di Gaza akhirnya merespons pawai tersebut dengan mengirimkan balon pembakar ke bagian selatan Israel. Akibat dari serangan balon itu, kurang lebih 13 titik api terdeteksi di lokasi tersebut.
Dikutip dari AFP, Israel kemudian meluncurkan serangan udara pada Rabu (16/6) dini hari, yang diduga sebagai balasan atas aksi Hamas tersebut.
Warga Israel mengibarkan bendera di gerbang Damaskus di luar Kota Tua Yerusalem, di Yerusalem, Selasa (15/6). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa serangan udara ke Jalur Gaza pada Selasa itu merupakan serangan pertama usai gencatan senjata yang mengakhiri konflik 11 hari dengan Hamas pada Mei lalu.
“Jet tempur Israel menyerang kompleks militer Hamas di Kota Kan Yunis di bagian selatan Jalur Gaza,” ujar seorang juru bicara militer Israel dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Keterangan militer Israel itu turut menuduh Hamas bertanggung jawab atas seluruh peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza, dan kelompok militan tersebut akan menanggung seluruh konsekuensi dari tindakan-tindakannya.
“IDF siap untuk menghadapi skenario apa pun, termasuk pelanjutan pertempuran, dalam menghadapi aksi teror yang terus berlangsung dari Jalur Gaza,” tegasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: