PBB Nyatakan Terjadi Kelaparan di Tigray Ethiopia

11 Juni 2021 12:19 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan akibat penjarahan di rumah sakit Sheraro, Tigray, Ethiopia. Foto: Medecins Sans Frontieres via AP
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan akibat penjarahan di rumah sakit Sheraro, Tigray, Ethiopia. Foto: Medecins Sans Frontieres via AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 350 ribu warga Tigray, Ethiopia, menghadapi bencana kekurangan makanan. Tigray merupakan wilayah konflik di negara Afrika tersebut.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut disampaikan badan bantuan ham PBB, OCHA. Mereka menyerukan agar komunitas internasional turun tangan membantu meringankan malapetaka di Tigray.
"Sekarang ada kelaparan di Tigray (Ethiopia)," kata Kepala OCHA Mark Lowcock seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Seorang siswa yang merupakan pengungsi dari Ethiopia yang melarikan diri dari konflik Tigray, belajar di sekolah darurat, di kamp pengungsi Um Raquba di Gedaref, Sudan. Foto: YASUYOSHI CHIBA/AFP
"Jumlah warga yang menderita kelaparan di sana lebih tinggi dari wilayah mana pun di dunia," sambung dia.
Dia menambahkan, dua juta warga di Tigray ada dalam keadaan selangkah lagi menuju status penderita kelaparan.
"Dengan menyesal saya katakan badan PBB yang mengurusi ini juga menghadapi krisis keuangan," papar dia.
Pada Selasa pekan ini, Dewan Keamanan PBB sebenarnya dijadwalkan membahas kondisi di Tigray. Namun, pertemuan terpaksa digelar informal.
Seorang wanita Ethiopia membawa anaknya saat tiba di perbatasan Sudan-Ethiopia di desa Hamdayet di negara bagian Kassala timur, Sudan, (22/11). Foto: Mohamed Nureldin Abdallah/REUTERS
Penyebabnya adalah penolakan dari Ethiopia. Delegasi Ethiopia menolak adanya pembahasan resmi mengenai situasi Tigray di DK PBB.
ADVERTISEMENT
Kelaparan di Tigray adalah buntut dari pertempuran antara militer Ethiopia dan tentara separatis Tigray pada November 2020 lalu.
Pertempuran menyebabkan ribuan warga sipil kehilangan nyawa. Sementara itu, dua juta warga terpaksa mengungsi ke wilayah pegunungan.